Universitas Indraprasta PGRI (d.h) STKIP PGRI Jakarta
SK Mendiknas RI No.142/D/O/2004 Tanggal 6 September 2004

Universitas Indraprasta PGRI sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1982 (dahulu bernama STKIP PGRI Jakarta) membuka program sarjana untuk turut serta secara aktif membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
 

Kamis, 27 Oktober 2011

Sistem Informasi (DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.KOM) TEKNIK INFORMATIKA,.UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA.

SISTEM INFORMASI KEUANGAN












DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.KOM

Penyusun :
 Hermawan 201043500100
 Della Novryanti 201043500101
 Eko Budi.S 201043500140
 Mat Herwanto 201043500178

KELAS R3B
OKTOBER, 2011

LEMBAR PERSEMBAHAN

"Dalam hidup ini selalu ada pilihan yg harus kita ambil, setelah kita memilih kadang sangat susah untuk kita jalankan. Menyedihkan memang, tapi bukankan lebih menyedihkan lagi bila kita tidak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai?"
-Shinobu Inokuma (salad day, 2000)-


Dengan kerendahan hati karya yang sederhana ini kami persembahkan untuk :
 Teman-Teman Kelas R3B
 Dosen NAHOT FRASTIAN,S.KOM Mata Kuliah Sistem Informasi
 Serta seseorang yang Kami sayangi










KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan kami ALLAH SWT yang telah memberi izin dan membantu kami dalam menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Keuangan ini .
Adapun makalah ini kami buat, demi memenuhi nilai tugas pertama yang di berikan kepada dosen kami tercinta pak Nahot Frastian, S.kom dalam mata kuliahnya Sistem Informasi .
Dengan sepenuh hati, penulis menyadari akan adanya banyak campur tangan dan sumber-sumber yang membantu dalam memberikan informasi dan masukan untuk makalah ini yang mungkin masih banyak kekurangan didalamnya .
Tak luput juga penulis ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat dan tersayang :
1. Pak Nahot Frastian, S.kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi.
2. Orang tua kami yang senantiasa tiada henti memberikan motivasi kepada kami.
3. Seluruh rakyat kelas R3B Teknik Informatika.
4. Perpustakaan UNINDRA
5. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terimakasih kami .
Dengan menyadari tingkat kemampuan kami dalam membuat makalah ini, kami tidak menutup kemungkinan jika saudara saudari ingin memberikan kritikan yang tentunya sangat membangun jiwa dan cara berfikir kami.

Jakarta, Oktober 2011
Penyusun


Kelompok dua


DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSEMBAHAN....................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II DAFTAR ISI...........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah…......................................................................2
1.3 Tujuan Makalah…….....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi……………………………………….……3
2.2 Definisi Sstem Informasi Keuangan....................................................3
2.3 Fungsi Sistem Informasi Keuangan......................................................5
2.4 Tujuan Sistem Informasi Keuangan……………………………..…5
2.5 Model Sistem Informasi Keuangan….. ……………………..……..6
2.5.1 Subsistem Input…………………………………………6
2.5.2 Subsistem Output………………………………………10
2.6 Perkembangan Sistem Informasi Keuangan berbasis Komputer…26
2.7 Model End User Computing……………………………………...29
2.8 Contoh Jasa Database Keuangan…………………………………29
2.9 Pengaruh Manajemen Pada Bentuk Penyajian Informasi Keuangan.30
2.10 End User Computing……………………………..………………..31
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...…….32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................IV





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Tekhnologi yang semakin kian menjamur disegala aspek dan segala kalangan, telah mengharuskan kita untuk mengubah cara pandang dalam diri kita bahkan dalam dunia luar yaitu pergaulan dan perusahaan.
Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan teknologi informasi yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Kemajuan TI sendiri telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan banyak menemukan lingkungan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. . Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan system TI untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, perlu diadakan sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara untuk menghasilkan informasi yang berguna. Informasi yang berguna tersebut akan mendukung sebuah pengambilan keputusan bagi pemakainya.
Sistem informasi telah menspesifikasikan dirinya tak hanya dalam bentuk umum, namun banyak hal dan bidang yang sangat berkaitan dengan sistem informasi. Salah satu contohnya adalah sistem informasi keuangan.
Sistem informasi keuangan ini khususnya di dalam sebuah lembaga perusahaan sangat diperlukan bagi accounting, pemilik saham, dan mereka semua yang terkait dalam perusahaan tersebut. Namun sistem informasi keuangan tidak hanya membantu accounting menangani tugas dasarnya. Kita mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan administrasi perusahaan. Pada mulanyan harus diperoleh uang untuk memulai dan mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas lainnya. Kemudian pendanaan tersebut harus dikontrol agar dapat digunakan secara efektif, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Keuangan perusahaan tersebut dapat diatur oleh Kepala Bagian Keuangan yang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengelola keuangan perusahaan agar tidak memberikan laba tersendiri bagi perusahaannya. Maka seorang Kepala Bagian Keuangan yang berwenang tersebut harus sangat faham akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengerti benar akan sistem informasi keuangan yang menjadi dasar dan pondasi bagi pekerjaannya.


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan makalah ini menjelaskan tentang :
1. Definisi Sistem Informasi
2. Definisi Sistem Informasi Keuangan
3. Model Sistem Informasi Keuangan
4. Contoh Sistem Informasi Keuangan di Dalam Perusahaan

1.3 Tujuan Makalah
1. Agar Pembaca bisa mengerti dengan jelas dari Sistem Informasi Keuangan
2. Pembaca dapat mengerti model Sistem Informasi Keuangan
3. Pembaca dapat memiliki gambaran tentang pengaplikasian Sistem Informasi Keuangan di dalam perusahaan
4. Pembaca dapat menambah ilmu tentang Sistem Informasi Keuangan




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Apa sih Sistem Informasi ?
Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan .
Menurut pendapat James B Bower dan kawan-kawan dalam bukunya Computer Oriented Accounting Information System, maka sistem informasi memiliki pengertian sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi
Yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses
Dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Namun pada dasarnya sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.




2.2 Definisi Sistem Informasi Keuangan
Lalu, apasih sistem informasi keuangan itu ??
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
Peranan sistem informasi keuangan saat ini sangat penting bagi seluruh pelaku ekonomi yang saat ini sudah jarang menggunakan uang tunai dan lebih memilih menggunakan layanan perbankkan dan layanan elektronik sebagai transaksi pembayaran. Maka, untuk menunjang operasionalnya lembaga keuanganan/perbankkan harus meningkatkan sistem informasi keuangannya agar lebih handal dan dapat dengan mudah diakses oleh nasabahnya yang pada akhirnya akan membuat nasabahnya bergantung dengan elektronik online seperti penarikan uang online (ATM).
Akan tetapi, layanan sistem informasi keuangan modern ini hanya dapat berkembang di kota kota besar yang menjadi pusat pertumbuhan negara itu sendiri. Sehingga didalam daerah daerah agak lamban pertumbuhan dan perputaran keuangannya. Harusnya pemerintah dapat dengan segera mengembangkan tekhnologi dan infrastrukturnya kedaerah dengan membuka cabang-cabang yang serupa dengan dikota kota besar yang sudah modern ini.
Pemerintah juga harus dapat memberikan himbauan kepada para pihak asuransi atau bank agar dapat bertukar informasi dan pendapat untuk meningkatkan sistem informasi keuangan yang dapat mengoptimalkan keuangan negara sendiri serta dengan mudah diakses oleh daerah terpencil sekalipun yang berada didalam negara tersebut.


Dan kini pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut.
Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized) misalkan aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaran pasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash perangkat keras dan lunak untuk mengelola data (LAN), menghasilkan laporan, dan menyebarkan informasi secara lebih akurat dan menyeluruh.
2.3 Fungsi Sistem Informasi Keuangan
Dari penjelasan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi keuangan berbentuk laporan keuangan, formulir, buku-buku, dan catatan akuntansi.
Fungsi dari informasi keuangan tersebut adalah :
1. Dapat memperinci laporan keuangan tersebut.
2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
4. Membantu pemimpin untuk mempermudah membuat laporan keuangan perusahaannya.
2.4 Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Ada beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan dalam sistem informasi keuangan, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi
4. keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal






2.5 Model Sistem Informasi Keuangan








Kita menggunakan istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Seperti sistem informasi fungsional lainya, model sistem informasi keuangan memiliki 2 bagian, yaitu :
2.5.1 Subsistem input
Ada tiga macam subsitem input, yaitu :
a. Subsistem pemrosesan data
Dengan mengumpulkan data internal melalui lingkungan, kita dapat mengetahui hasil akhir atau terminal pengumpulan data dalam bidang manufaktur. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan ke dalam database dengan meggunakan terminal atau mikros dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan.
Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil transaksi bisnis dengan perusahaan lain, kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, sistem penerimaan, dan account data payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagai pemecah dalam operasi perusahaan. Data lingkungan memberikan dasar sebagai pemecah masalah yang lebih berkaitan dengan pelanggan ataupun pemasok.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan masalah mini- mal.
Sinonim dengan Pemrosesan data. Dalam pandangan kita, sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.



Pengumpulan data di bidang manufaktur diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan ke dalam database dengan menggunakan terminal atau dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan, dan account payable mengumpulkan data pemasok.
b. Subsistem audit internal
Auditor adalah orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor intemal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Seorang auditor internal harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang lebih khususnnya dalam bidang komputer. Karna itu adalah penunjang dalam pekerjaannya yang sangat mempengaruhi perusahaan di tempatnya bekerja.
Biasanya seorang auditor internal harus di training untuk mendapatkan pengetahuan dan penilaian kontribusi dari pihak perusahaan. Jika seorang auditor internal hanya dapat menjadi pengawas dengan hanya memperhatikan atau memperbaiki kesalahan, mungkin kontribusi yang didapat dari pihak perusahaan sangatlah minim. Maka, seorang auditor internal harus dapat menunjang kebutuhan dan mengoptimalkan perusahaan dengan pengetahuan dan kemampuan yang ia punya.
Auditor internal, seperti halnya insinyur industri, biasanya hanya terbatas melakukan aktivitas internal. Namun demikian, ada pemikiran diantara internal, bahwa mereka seharusnya lebih rnernberikan perhatian pada lingkungan. Dengan lebih banyak melihat lingkungan pemsahaan, auditor akan perspektif yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem pemsahaan dan ia dapat lebih mempunyai peran dalam tugas konsultasinya.
Selama ini tak ada tanda yang menunjukkan bahwa auditor internal telah memiliki perspektif yang lebih luas tersebut. Namun, untuk mencapai pola yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana CBIS sehamsnya berfungsi, kita telah menyertakan input lingkungan ke dalam subsistern auditing internal.


Namun pada dasarnya, jenis auditor terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Auditor eksternal : auditor yang bekerja pada instansi akuntansi publik. Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
b. Auditor internal : auditor yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri yang sudah memiliki staff. Biasanya terdapat pada perusahaan besaR.













(Diatas adalah posisi auditor internal di dalam organisasi).
Jenis-jenis auditor internal :
1. Audit keuangan
mencatat akurasi keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor ekstemal, atau dapat beketja sama dengan eksternal.
2. Audt operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3. Audit kesesuaian
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik. Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.
4. Rancangan sistem pengendalian internal
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada.

Sifat Pekerjaan Auditor Internal :
• Obyektivitas
Pentingnya Obyektivitas. Seperti halnya auditor ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja lainnya yang hams dimiliki oleh auditor internal adalah obyektivitas. Evaluasi dan saran yang diberikannya adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak pernah untuk sistemnya sendiri. Oleh karena itu, ha1 ini akan menjadi sangat gawat hila situasi untuk mengoreksi sistemnya sendiri ini tejadi.
Agar audit intemal selalu dapat menjaga keobyektivitasannya, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem yang telah ia bantu dalam pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitasnya sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran kepada manajemen dan membuat keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan pekejaannya persis sama dengan analis sistem.

• Independen

c.Subsistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sunber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem inteligensi keuangan mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.
2.5.2 Subsistem Output
Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka pakai dalam aktivitasnya. Seperti pengertian dan tujuan dari sistem informasi tersebut, yaitu mengolah atau memberikan informasi kepada penggunanya.
Berikut adalah macam-macam subsistem output :
1. Subsistem peramalan
I. Pengertian
Subsistem peramalan adalah salah satu kegiatan matematis tertua dalam memproyeksikan aktivitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan

II. Ada tiga dasar fakta peramalan :
(1). Semua pemikiran peramalan berdasarkan proyeksi dimasa lalu.
=> untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan, kita memerlukan data dimasa lampau yang sangat berguna untuk menjadi pengingat atau tolak ukur. Disinilah laporan keuangan atau accounting sangat diperlukan.
(2). Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
=> keputusan dapat diukur dari beberapa variabel yang dapat dihitung dan variabel yang tak dapat dihitung.
(3). Tidak ada peramalan yang sempurna.
=> kita dapat mengetahui sendiri bahwa tak ada peramalan yang sempurna atau terprediksi 100%. Peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat meramalkan 100%.
Para manajerpun menyadari akan hal ini, oleh sebab itu diperlukan penelitian yang banyak untuk menggunakan peramalan sebagai perencanaan dimasa depan.


III. Sistem Peramalan
Merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada tiga pemikirin peramalan :

1. Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
2. Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
3. Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.

IV. Terdapat dua jenis peramalan :
1) Peramalan jangka pendek ,dilakukan oleh area fungsional.
2) Terdapat Peramalan jangka panjang,dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (sutu kelompok khusus yang hanya mempunyai tangung jawab perencenaan).

V. Di sini juga ada lima metode peramalan,antar lain:
1) Metode peramalan nonkuatif,tidak melibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif. Manajer melakukan penalaran, seperti, "Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang." Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
2) Metode kuantitatif,melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan di ramal. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.
Beberapa perusahaan telah menetapkan metode formal yang mencakup metode kuantitatif, yaitu :
- Teknik konsesnsus panel : terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
- Metode delphi : melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.
- Rapat elektronik : Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.

antara dua variabel selama periode sebelumnya, katakan tujuh tahun yang lalu. Sebagai contoh, dalam satu tahun diperkirakan dua puluh tenaga penjual, dan penjualannya sekitar 2300 unit (garis putus-putus). Terlihat dari gambarannya tersebut bahwa hubungan positif berada diantara dua variabel tersebut yaitu lebih banyak tenaga penjual yang diperkirakan, maka akan lebih tinggi pula penjualannya.
Analisis regresi memungkinkan penggunaan model matematis untuk menentukan hubungan dengan cara yang sangat tepat. Ketika model tersebut dijalankan, baris regresi dapat diperpanjang ke seluruh point, sehingga jarak total dari tiap point ke baris adalah pada tingkat yang minimum. Baris ini sangat cocok dengan point tersebut. Manajemen kemudian dapat menggunakan abris regresi untuk meramalkan penjualan berdasarkan pada jumlah tenaga penjual tertentu. Sebagai contoh, jika perusahaan mempekerjakan lima puluh tenaga penjual, ia dapat mengansumsikan bahwa penjualan akan menjadi sekitar 5000 unit.
3) Model Ekonomotrik
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut mensimulasi seluruh aktivitas ekonomi nasional, bukannya hanya pada satu perusahaan (model mikro). Perusahaan juga akan menggunakan proyeksi nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksikan aktivitasnya sendiri.
Setiap variabel independen dalam persamaan ini berasal dari sejumlah persamaan yang lain. Contoh, pengeluaran konsumsi perorangan dihitung dari persamaan yang berkaitan dengan pendapatan, income, pengeluaran, pajak yang dibayarkan, dan tabungan. Variabel dalam persamaan ini dihitung dari tingkat persamaan yang lebih rendah lagi, dan seterusnya. Oleh karena itu, model tersebut adalah sebuah jaringan hirarkis dari beberapa persamaan.
Perusahaan besar pun belum tentu bisa menciptakan model ekonometriknya sendiri dan mengumpulkan serta memelihara data ekonometriknya tersebut. Oleh karena itu, banyak econometric forecasting firm (perusahaan peramalan ekonometrik) yang beroperasi di seluruh dunia selama akhir tahun 1960-an dan tahun1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500 dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut.

4) Menempatkan peramalan dalam persepektif
Manajer pada semua tingkat dan dalam semua bidang melakukan ramalan dengan suatu cara atau cara yang lainnya. Lebih tinggi tingkat manajemennya, maka akan lebih jauh atau panjang cakrawala perencanaannya. Oleh karena itu, peramalan jangka panjang adalah yang paling menjadi minat utama bagi tingkat manajemen puncak. Peramalan jangka pendek lebih dipentingkan bagi tingkat manajemen bawah dan peramalan ini dilakukan oleh semua fungsi perusahaan.
Peramalan jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh ekonomi nasional dan mungkin internasional. Karena adanya sifat yang khusus ini maka tanggung jawab peramalan jangka panjang dipusatkan dalam perusahaan. Pembuatan ramalan adalah tanggung jawab dari subsistem peramalan, dan dalam kerangka kita, ia dilakukan oleh fungsi keuangan. Ia dapat juga dilakukan oleh bagian perencanaan jangka panjang khusus.



2. Subsistem Manajemen Dana
I. Pengertian
Subsistem manajemen dana, bertugas untuk mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang.
Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan perolehan kembali dana surplus yang diinvestasikan. Model cash flow dapat dibuat dengan menggunakan bahasa prosedur, bahasa pemodelan, bahasa generasi keempat atau menggunakan spreadsheet elektronik. Ini merupakan bidang yang cocok untuk penerapan expert system.


Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
II. Tujuan subsistem manajemen dana :
1) Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya.
2) Memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun.




3. Subsistem Pengendalian
I. Pengertian
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Aktivasi sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan para pemakai akhir.
Ada lebih banyak software aplikasi tertulis untuk bidang keuangan yang telah dikembangkan dari pada untuk bidang yang lain. Software tersebut kebanyakan berupa paket pemrosesan data, seperti payroll (penggajian), inventarisasi, dan count receivable.
Sistem informasi keuangan memberikan informasi dalam tiga bentuk utama yaitu laporan berkala, laporan khusus, dan hasil simulasi matematis. Yang penting dari fasilitas output ini adalah bahwa ia digunakan oleh perorangan dan organisasi di luar maupun di dalam pemsahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat keuangan, pemerintah, dan pemasok membutuhkan jenis informasi untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang berbeda-beda. Juga, sebagian informasi keuangan ditujukan kepada kelompok dan organisasi yang belum pernah dan belum akan diasosiaslkan dengan pemsahaan secara langsung, yaitu keamanan, pendidik, dan investor yang potensial.
Anggaran operasional adalah sejumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional.
III. Proses pembuatan anggaran :
a. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top down).
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleb perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian, anggaran seperti itu mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah sebagai tujuan yang tidak realistis. Di sini penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak tahu situasi yang sebenarnya.
b. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakuka pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbemya. Namun demikian, log'ia ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.


c. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.



IV. Rasio Penampilan
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga menghasilkan sejumlah rasio penampilan, yang memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart internal, dan juga dengan standart industri dari perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi accounting.
Hanya ada beberapa rasio. Diantaranyam yang paling terkenal adalah current rasio, yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unite perusahaan atau organisasional.
Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset.
Rasio populer yang lain adalah inventory turnover. Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasi dari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok.
Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analis keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting dan memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
CBIS tidak dapat memberikan bantuannya dalam menghasilkan rasio tersebut. Kebanyakan ini telah dilakukan sebelum adanya komputer yaitu secara laboratoris dikerjakan dengan menggunakan sistem manual, keydriven, dan punched card (kartu berlubang). Komputer hanya dapat sedikit membantu dalam penghitungan rasio.


















Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenamya dari tiap unit dibandingkan dengan anggaran .

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusaham, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.

2.6 Perkembangan Sistem Informasi Keuangan Berbasis Komputer (CBFIS)
Usaha penerapan computer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan tekhnologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :
 Fokus awal pada data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan system informasi akuntasi (SIA).
 Fokus baru pada informasi (management information system – MIS)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesanya lebih banyak. Haltersebut diorientasikan untuk konsep penggunaan computer sebagai system informasi keuangan, yang berarti bahwa aplikasi computer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi keuangan.
 Fokus revisi pada pengambilan keputusan (Decision support system – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM DSS adalah system penghasil informasi yang ditunjukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusan oleh manajer.

 Fokus sekarang pada komunikasi (Office Automation – AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti koferensi jarak jauh (telecomference), voice mail, e-mail, electronic calendaring, faxsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah tersebut lainnya dalam menggunakan semua aplikasi OA tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
 Fokus potensial pada konsultasi (artificial intelligence/expert system – AI/ES)
Ide dasar AI adalah computer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagiann penalaran logis yang sama seperti manusia. System pakar adalah suatu system yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. System yang menggambarkan segala macam segala macam system yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan system berbasis pengetahuan (knowledge – bases systems).
Manajer keuangan membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi keuangan. Pada bagian pengolahan dengan computer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, Kantor virtual, dan system berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan system informasi keuangan berbasis computer (computer based financial information system).
Gambar menunjukan model CBFIS.
















2.7 Model End User Computing
=> Justifikasi dan Pengembangan CBFIS
Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan dihasilkan dengan memanfaatkan system berbasis computer. Sedangkan keadaan sekarang biaya komputerisasi dihitung dengan ukuran maupun kualitatif.
Justifikasi computer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya system-sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga.
Nilai sepotong informasi sukar untuk ditafsir. Salah satu pendekekatannya adalah dimana perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada periode sebelumnya. Hal tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis. Umumnya ada banyak factor yang member kontribusi pada laba, dan memisahkan salah satu adalah hal yang nyaris mustahil.

2.8 CONTOH JASA DATABASE KEUANGAN
Sejumlah besar database informasi keuangan tersedia bagi perusahaan melalui cara berlangganan. Dengan membayar biaya langganan, perusahaan dapat mengakses pusat database dari penyedia jasa atau menerima database yang diperbarui dalam bentuk CD-ROM secara berkala.
Salah satu jasa tersebut adalah Datastream Informartion Service. Perusahaan yang berlangsung memberikan pada Datastream profil keuangan yang merinci jenis informasi yang diinginkan. Profil ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh akses ke database Datastream melalui internet. Database Datastream berisi data neraca perusahaan-perusahaan A.S, Kanada dan internasional, informasi ekuitas historis dan saat ini, informasi obligasi, dan data ekonomi rinci. Database tersebut menyediakan data neraca, keuangan dan rasio lebih dari 6.000 perusahaan publik A.S., 300 perusahaan Kanada dan beberapa perusahaan di Asia dan Eropa.
Datastream adalah jasa berlangganan, tetapi intelijen keuangan serupa dapat diperoleh dari internet tanpa membayar biaya khusus. Tiga jasa tersebut adalah Dun&Bradstreet, Barron’s dan Bloomberg.

Dalam beberapa tahun terakhir ketersediaan informasi keuangan berbasis komputer seperti yang disediakan oleh jasa berlangganan dan penyedia jasa internet telah meningkatkan kemampuan subsistem intelijen keuangan untuk terus mengikuti perkembangan terakhir lingkungan keuangan
2.9 Pengaruh Manajemen Pada Bentuk Penyajian Informasi Keuangan
Selain keberadaan manajer itu ada di berbagai tingkatan organisasi atau perusahaan. Manager juga dijumpai dibidang fungsional perusahaan, tempat berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian bidang fungsional pada umumnya :
a. Bidang fungsional keuangan
b. Bidang fungsional jasa informasi
c. Bidang fungsional pemasaran
d. Bidang fungsional sumberdaya manusia
e. Bidang fungsional manufaktur

Selanjutnya dengan tugas manajer secara umum :
1. Perencanaan
2. Penataan,atau pengorganisasian
3. Penyusunan staff
4. Pengarahan
5. Pengawasan

Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
2.10 End User Computing
Adalah salah satu metode pengembangan system informasi keuangan berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user).
Perkembangan metode ini didukung oleh :
a. Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer.
b. Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia
c. Perangkat keras yang harganya semakin murah

Peranan information specialist berubah dari sebagai pengembang menjadi konsultan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
1. Input
a) Sistem Informasi Akuntansi, Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
b) Subsistem Audit Internal, terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1) eksternal, biasanya terdapat pada perusahaan kecil. (2) internal, biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri. Ada empat jenis dasar kegiatanaudit internal :
1) Keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3) Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.
c) Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.

2. Output
a) Sistem Peramalan, merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan : (1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu (2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur (3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.
Terdapat dua jenis peramalan (1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional. (2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu kelompok khususyang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua metode peramalan, antara lain :
1) Metode peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif.
2) Metode Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal.
b) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.






DAFTAR PUSTAKA

Gordon B. Davis, kerangka dasar System Informasi Manajemen bagian I
pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002
Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2003.
O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra
Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Teguh Cahyono, Sistem Informasi : Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Aplikasi,Penerbit Graha Ilmu. .
http://www.scribd.com/doc/20400673/MAKALAH-SISTEM-INFORMASI
manajemen 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen 16 Oktober 2010 pukul
21:00 WIB
http://lupherblueniz.blogspot.com/2009/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar