Universitas Indraprasta PGRI (d.h) STKIP PGRI Jakarta
SK Mendiknas RI No.142/D/O/2004 Tanggal 6 September 2004

Universitas Indraprasta PGRI sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1982 (dahulu bernama STKIP PGRI Jakarta) membuka program sarjana untuk turut serta secara aktif membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
 

Kamis, 17 November 2011

Sistem Informasi





SISTEM INFORMASI UNINDRA






















  • LinkedIn
  • Subcribe to Our RSS Feed












Sistem Informasi Manufaktur

SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR





 














DISUSUN OLEH :





AJI PRATAMA   201043500169

MIA WILDIANI   201043500174


GALIH ARI UTOMO     201043500173

BRIAN KURNIAWAN   201043500182















Dosen Sistem Informasi : 




Nahot Frastian, S.Kom






























KATA PENGANTAR








Assalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakatuh



Dengan memanjatkan Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunianya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi kelas R3B. Adapun judul dari makalah ini adalah “ SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR / PRODUKSI ”.

Penyusunan makalah ini ditunjang oleh beberapa referensi buku yang berkaitan dengan pembahasan yang dilakukan ,media internet, serta berkat bimbingan dari berbagai pihak yang telah membantu pembuatan makalah ini.


Penulis menyadari bahwa proses penulisan makalah ini masih belum sempurna baik materi maupun cra penulisannya , Namun penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik . Oleh karna itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.Akhirnya, dengan segala kerendahan, keterbatasan, dan kemampuan yang ada.Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah pengetahuan.



























Jakarta,    Oktober 2011





Penulis


















DAFTAR ISI
               



Halaman





KATA PENGANTAR............................................................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................................................III
BAB I  PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang....................................................................................................................5
B.      Rumusan Masalah…...........................................................................................................6
C.      Tujuan Makalah……............................................................................................................7
D.      Manfaat Penulisan.............................................................................................................7
E.       Metode Pengumpulan Data...............................................................................................7



BAB II  PEMBAHASAN
A.      Definisi Sistem....................................................................................................................8
B.      Lingkup Kajian Informasi....................................................................................................10
1.1   Pandangan Konvensional.............................................................................................10
1.2   Kondisi Kini Sistem informasi.......................................................................................12
C.      Pengertian Sistem Informasi Manufaktur...........................................................................13
D.      Manfaat Sistem Informasi Manufaktur...............................................................................15
E.       Model Sistem Informasi Manufaktur..................................................................................16
v  Subsistem Input.....................................................................................................17
v  Subsistem Output...................................................................................................20
F.       Komputer Dalam Manufaktur..............................................................................................23









BAB III PEMBAHASAN
G.     Komputer Sebagai Bagian Sistem Fisik...................................................................................24
v  CAD............................................................................................................................24
v  CAM...........................................................................................................................25
v  Robotik.......................................................................................................................25
.
H.      Sistem Konseptual..................................................................................................................26
v  Sistem Titik Pemesanan Kembali...............................................................................26
v  Material Requirement Planning (MRP I)....................................................................27
v  MRP II.........................................................................................................................28
v  Manfaat MRP.............................................................................................................29
v  Just In Time ( JIT ).......................................................................................................29
v  Computer Integrated Manufaktur (CIM)....................................................................30



I.        Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur........................................31
J.        Bagaimana Memanajemen Sistem Informasi Manufaktur......................................................32


BAB IV  PENUTUP
v  Kesimpulan............................................................................................................................33
v  Saran......................................................................................................................................34
DAFTAR  PUSTAKA...............................................................................................................................35

















BAB I


PENDAHULUAN




A.  Latar Belakang Masalah


Sistem informasi berbasis komputer kini menjadi suatu hal yang primer bagi  pemenuhan kebutuhan informasi. Banyak bidangyang telah memanfaatkan sistem informasi berbasis komputer sebagaisarana untuk mempermudah pekerjaan. Mulai dari kalangan pembisnis sampaidengan kalangan akademisi / pendidikan memanfaatkan komputer sebagaialat bantu untuk mempermudah pekerjaan.



Perkembangan Iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) memicubanyak kalangan untuk mencari alternatif pemecahan masalah di bidangteknologi sistem informasi.Penggunaan komputer sebagai alat bantupenyelesaian pekerjaan di bidang teknologi sistem informasi kian marak dan berkembang disegala bidang.Komputer dirasa memiliki banyakkeunggulan, alasannya komputer dapat diprogram sehingga dapatdisesuaikan dengan keinginan user (pemakai) nya.


Kemajuan Teknologi sendiri telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi produksi. Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, perlu diadakan sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara untuk menghasilkan informasi yang berguna. Informasi yang berguna tersebut akan mendukung sebuah pengambilan keputusan bagi pemakainya.


Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan teknologi informasi yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Sistem informasi telah menspesifikasikan dirinya tak hanya dalam bentuk umum, namun banyak hal dan bidang yang sangat berkaitan dengan sistem informasi.Salah satunya sistem informasi manufaktur / produksi.Komputer sebagai system informasi manufaktur bertanggung jawab mengelola arus bahan pemasok melalui tahap transformasi dan untuk memasarkan distribusi.


Sistem informasi manufaktur ini khususnya di dalam sebuah lembaga perusahaan sangat diperlukan bagi pegawai, pemilik saham, dan mereka semua yang terkait dalam perusahaan tersebut. Namun sistem informasi manufaktur tidak hanya membantu karyawan, pegawai  menangani tugas dasarnya.


Kita mengetahui bahwa fungsi manufaktur  berkaitan dengan produksi perusahaan. Pada mulanyan harus diperoleh uang untuk memulai dan mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas lainnya.Kemudian pendanaan tersebut harus dikontrol agar dapat digunakan secara efektif, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.


Kepala produksi perusahaan mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengelola bahan mentah menjadi produk yang bisa menghasilkan laba yang besar.Maka seorang Kepala Bagian produksi yang berwenang tersebut harus sangat paham akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengerti benar akan sistem informasi manufaktur yang menjadi dasar dan pondasi bagi pekerjaannya.


B.  RUMUSAN MASALAH



Rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ” Sistem Informasi Manufaktur ”
adalah sebagai berikut :




v  Definisi Sistem
v  Model Sistem Informasi Manufaktur
v  Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik
v  Komputer Sebagai Sistem Informasi





C.  Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penyusunan makalah dengan judul ” Sistem Informasi Manufaktur ”
adalah sebagai berikut :


        I.            Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
     II.            Melatih mahasiswa untuk lebih aktif dalam pencarian bahan-bahan materi SistemInformasi Manufaktur
  III.            Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Sistem Informasi Manufaktur
  IV.            Untuk mengetahui cara perusahaan memaksimalkan kualitas hasil produksinya denganmenggunakan sistem informasi manufaktur
     V.            Memahami secara utuh apakah fungsi CAD, CAM dan Robotic
  VI.            Mengenal usaha pokok untuk mengotomatisiasi pabrik, yang meliputi CAD ,CAM dan ROBOTIK
VII.            Memahami konsep perencanaan keperluan bahan dan perencanaan sumber manufaktur
VIII.            Mengetahui bagaimana prosedur formal dalam pengumpulan informasi pemasok memberikan kontribusi terhadap  pemenuhan jadwal manufaktur  dan pencapaian tingkat kualitas yang dikehendaki
  IX.            Memahami kegunaan komputer sebagai sistem fisik maupun sebagai sistem informasidalam sebuah perusahaan.
     X.            Memahami bagaimana system informasi manufaktur  dapat digunakan untuk membuat keputusan mengenai lokasi pabrik.



D.  MANFAAT PENULISAN


Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak , khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi  situasi apapun yang mengenai system informasi manufaktur.


E.   METODE PENGUMPULAN DATA


Data penulisan makalah ini dengan metode studi ke perpustakaan. Metode studi ke perpustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang sistem informasi  manufaktur / produksi . Selain itu , saya juga memperoleh data dari internet.







BAB II


PEMBAHASAN




A.  Definisi sistem


Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung
secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju  pencapaian suatu  tujuan. Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerjasama agar mencapai tujuan dari sistem  itu.



Ketujuh elemen dari sistem  adalah:
1.      tujuan (objectives)


2.      pelanggan (customers)


3.      output



4.      proses


5.      input


6.      pemasuk (supplier)


7.      pengukuran (measurements).





Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem informasi manufaktur dapat digunakan sebagai penyelesaian masalah untuk bidang manufaktur, dengan menggunakan sistem informasi yang lain.Beberapa pengertian sistem dari beberapa tokoh, sebagai berikut :












§  Alter (1992)


SistemInformasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.




§  BodnardanHopwood (1993)



Kumpulan perangkat keras dan perangkatlunak yang dirancang untuk mentranformasikan data kedalam bentuk informasi yang berguna.




§  Gelinas, OramdanWiggins (1990)


Sistem Buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.




§  Hall (2001)


Sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan di distribusikan kepada para pemakai.




§  Turban, MCLeandanWetherbe(1999)



Mengumpulkan, Memroses, Menyimpan, Menganalisis dan Menyebarkan Informasi untuk tujuan yang spesifik.




§  Wilkinson (1992)


Kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusiadankomputer) untuk mengubah masukan menjadi keluaran informasi guna mencapai sasaran perusahaan.












B.  LINGKUP KAJIAN SISTEM INFORMASI



Sistem informasi adalah sebuah disiplin baru yang belum sepenuhnyamapan, seperti disiplin matematika atau ekonomi. Karenanya, sebelum membahas tentang metodologi penelitian sistem informasi, pengetahuan dan pemahaman tentang lingkup kajian bidang sistem informasi sangat diperlukan. Pengetahuan ini akan memberikan perspektif yang lebih luas dalam memandang hubungan antara disiplin sistem informasi dengan disiplin yang lain.


Secara garis besar, lingkup penelitian sistem informasi meliputipengembangan, penggunaan dan aplikasi sistem informasi oleh individu, organisasi dan masyarakat (Baskerville & Myers, 2002). Domain yang sangat luas ini memungkinkan adanya diskursus antara disiplin ini dengan disiplin yang lain. Bagian selanjutnya akan membahas secara garis besar diskursus yang terjadi.






1.1 Pandangan Konvensional




Pada masa perkembangan awal sistem informasi dua dekade yang lalu,pada ahli sistem informasi menganggap bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada bidang ilmu lain yang lebih fundamental dan merupakan disiplin acuan (Baskerville & Myers, 2002).


Keen (1980) menyatakan bahwa sistem informasi adalah disiplin terapan yang didasarkan pada disiplin acuan (reference discipline). Karena disiplin acuan lebih matang daripada sistem informasi, maka para peneliti sistem informasi dapat meminjam dan mempelajari 70 Wahid – Metodologi Penelitian Sistem Informasi: Sebuah Gambaran Umumteori, metode, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualias dalam bidang disiplin acuan.



Sejak saat itu, para ahli di bidang sistem informasi banyak mendiskusikandisiplin ilmu yang menjadi acuan sistem informasi. Pada awal perkembangannya, sistem informasi utamanya didasarkan pada bidang rekayasa atau teknik, ilmu komputer, teori sistem sibernetik, matematika, sains manajemen, dan teori keputusan perilaku (behavioural decision theory).
 Pada awalnya, pada ahli di bidang sistem informasi mempunyai latar belakang pendidikan dalam disiplin-disiplin ini. Sehingga, tidak mengherankan, jika disiplin-disiplin ini dianggap mendasari sistem informasi (Keen, 1980; Mendelson, Ariav, DeSanctis, & Moore, 1987).




Sejalan dengan perkembangan sistem informasi, disiplin acuan sisteminformasi menjadi semakin banyak. Culnan (1987) mengklasifikasikan disiplin acuan sistem informasi ke dalam tiga kategori:


A.    Teori fundamental (fundamental theory). Yang termasuk dalam kategori ini
antara lain adalah ilmu sistem.


B.     Disiplin dasar (undelying disciplines). Termasuk dalam kategori ini di antaranya
adalah ilmu politik, psikologi, dan sosiologi.



C.     Disiplin terapan yang terkait (related applied discplines). Ilmu komputer,akuntansi, keuangan, manajemen, dan sains manajemen adalah contohdisiplin yang masuk dalam kategori ini.




Daftar disiplin acuan sistem informasi semakin panjang sejalan denganperkembangannya, seperti arsitektur (Lee, 1991), ekonomi (Bakos & Kemerer, 1992), dan antropologi (Avison & Myers, 1997).




Menurut Baskerville dan Myers (2002), hanya sedikit ahli sistem informasiyang mempertanyakan kembali asumsi yang menyatakan bahwa sistem informasi didasar3kan pada disiplin lain yang menjadi acuan dan lebih fundamental, dan sebaliknya, sistem informasi tidak mempunyai tradisi penelitian sendiri. Hal ini berarti, para peneliti sistem informasi meminjam dan mempelajari teori, metode,




Dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam disiplin lain, tetapi para
peneliti disiplin lain tidak meminjam dan mempelajari metode, teori, dan contoh dari penelitian-penelitian berkualitas dalam bidang sistem informasi. Dengan demikian, alir pengetahuan dan informasi hanya satu arah (lihat Gambar 1).





Baskerville dan Myers (2002) mengandaikan disiplin sistem informasi berada dalam komponen terakhir dalam rantai makanan intelektual. Menurut mereka, pandangan konvesional ini sekarang sudah kedaluwarsa.








1.2 Kondisi Kini Sistem Informasi




Perkembangan dalam bidang penelitian sistem informasi telahmenjadikannya mempunyai tradisi penelitian tersendiri Baskerville dan Myers (2002). Lee (1991) mendifinisikan lingkung kajian dan perspektif dalam penelitian sistem informasi lebih dari sekedar menguji sistem teknologi, atau sistem sosial, atau bahkan dua-duanya.


Tetapi penelitian dalam bidang ini juga menginvestigasi fenomena yang muncul ketika kedua sistem berinteraksi. Hal inilah yang membedakan pespektif penelitian dan lingkup kajian sistem informasi berbeda dengan disiplin lain. Davis (2000) mengidentifikasi lima bidang kajian yang berkembang dalam bidang sistem informasi .


Sejalan dengan perkembangannya, bidang sistem informasi jugamempunyai banyak hal yang bisa digunakan oleh peneliti dalam disiplin lain. Hal ini diperkuat oleh kenyataan bahwa kini teknologi dan sistem informasi digunakan hampir pada semua sektor. Sistem informasi penting untuk sektor swasta dan pemerintah, individu, organisasi, negara, dan organisasi antarnegara.



Sistem informasi menyebar ke banyak bidang seperti pertanian, manufaktur, jasa, pendidikan, kesehatan, pertahanan, dan pemerintahan. Fenomena dimana
teknologi dan sistem informasi dengan cepat menjadi bagian dari masyarakat\ menjadikan banyak disiplin ilmu menaruh perhatian pada teknologi ini. Peneliti dalam bidang lain menyadari bahwa banyak hal yang terjadi karena pengaruh teknologi informasi.


Sebagai contoh, para peneliti bidang pemasaran sekarang menaruhperhatian pada e-commerce dan pengaruh teknologi baru pada perilaku konsumen, periklanan, dan sebagainya. Peneliti dalam bidang pendidikan, di antaranya meneliti penggunaan multimedia dalam proses pembelajaran dan penggunaan Internet untuk pendidikan jarak jauh.


Peneliti dalam bidang administrasi pemerintahan sekarang juga menaruh perhatian dalam e-governmentdan hal-hal yang terkait dengannya. Penelitian dalam bidang lain seperti bisnis internasional, studi komunikasi dan media, manajemen sumberdaya manusia, dan manajemen operasi juga banyak menaruh perhatian pada sistem informasi.










C.  Pengertian Sistem Informasi Manufaktur


Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin (manus = tangan, factus = terbuat), dan di tetapkan di kamus – kamus sebagai “membuat barang-barang dan benda-benda dengan tangan atau khususnya dengan mesin, sering kali pada skalar besar serta dengan pembagian kerja.”Kita dapat melihat bahwa definisi ini tidak benar-benar lengka, namun kita dapat menggunakannya untuk memahami peran manufaktur dalam perkembangan manusia.



Manufaktur, dalam arti yang paling luas, adalah proses merubah bahan baku menjadi produk. Proses ini meliputi:perancangan produk, pemilihan material dan tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat.


Definisi manufaktur secara umum adalah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan berbagai variasi sumberdaya dan aktifitas perancangan produk, pembelian, pemasaran, mesin dan perkakas, manufacturing, penjualan, perancangan proses, production control, pengiriman material, support service,dan customer service.


Sistem Manufaktur adalah sebuah sistem yang memanfaatkan pendekatan teknik industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral yang terdiri dari manusia, mesin, material, energi, dan informasi melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.



 Jenis bidang keilmuan yang dipelajari dalam Sistem Manufaktur ini antara lain adalah Sistem Produksi, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Pemodelan Sistem, Perancangan Tata Letak Pabrik, dan Ergonomi.


Sistem Informasi Manufaktur adalah suatu sistem berbasis komputer yang bekerja dalam hubungannya dengan sistem informasi fungsional lainnya untuk mendukung manajemen perusahaan dalam pemecahan masalah yang berhubungan dengan manufaktur produk perusahaan yang pada dasarnya tetap bertumpu pada input,proses dan output.


. Manufaktur adalah suatu kegiatan manusia yang mencangkup semua fase dalam kehidupan. Produk – produk manufaktur adalah semua yang ada di sekitar kita, yakni: apa yang kita kenakan, tempati, lewati, bahkan sebagian besar yang kita makan, semuanya mengalami sejumlah proses manufaktur.



Sistem ini digunakan untuk mendukung fungsi produksi yang meliputi seluruh kegiatan yang terkait dengan perencanaan dan pengendalian proses untuk memproduksi barang atau jasa .


Ruang lingkup sistem informasi manufaktur meliputi Sistem perencanaan manufaktur, Rencana produksi, Rencana tenaga kerja, Rencana kebutuhan bahan baku dan Sistem pengendalian manufaktur


Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) bertujuan menghasilkan informasi manufaktur yang berguna untuk perusahaan. Kegiatan manufaktur mendukung proses bisnis sebuah perusahaan. Kegiatan ini perlu diperhatikan untuk kelangsungan perusahaan.


Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk menjalankan sistem informasi manufaktur haruslah sangat tinggi agar proses yang terjadi di lantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.


Sumber daya manusia dan teknologi merupakan komponen yang terintegrasi untuk menjalnkan sistem informasi manufaktur ini.Komponen ini merupakan komponen pendukung sekaligus komponen utama untuk melaksanakan SIMa.


 SIMa dalam sebuah industri perlu mendokumentasikan semua data mulai dari input, proses, hingga output produksi agar didapatkan hasil (informasi) yang sesuai dengan keinginan perusahaan.


Setiap komponen data dapat menunjang proses pengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemen produksi dan juga departemen kualitas yang dimana proses tersebut akan didapatkan secara lebih efektif dan efisien.



Sistem Informasi Manufaktur (SIMa) termasuk dalam kerangka kerja SistemInformasi Manajemen (SIM) secara keseluruhan. SIMa lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.


Proses realisasi produk (product realization) melibatkan sejumlah kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain. Realisasi produk melibatkan sejumlah besar kegiatan, banyak di antaranya menjadi bidang keahlian. Lebih tepatnya, manufaktur di anggap sebagai suatu sistem dengan kegiatan – kegiatan yang saling berhubungan satu sama lain.


 Interaksi dapat di perkuat dengan cara mempertahankan suatu database umum terkomputerisasi. Empat fungsi terpenting dalam fungsi manufaktur / produksi :


1.      Proses pengolahan , merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan  masukan (input).


2.      Jasa-jasa  penunjang , merupakan sarana yang berupa pergorganisaian yang perlu untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan , sehingga proses pengolahan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.



3.      Perencanaan , merupakan penepatan keterkaitan  dan pergorganisaian dari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.


4.      Pengendalian atau pengawasan , merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataan dapat dilaksanakan.








D.  MANFAAT SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR









Manfaat digunakannya sistem informasi manufaktur di dalam perusahaan adalah sebagaiberikut :


1.      Hasil produksi perusahaan lebih cepat dan tepat waktu karena sistem informasimanufaktur menggunakan komputer sebagai alat prosesnya.


2.      Setiap komponen data dalam sistem informasi manufaktur dapat menunjang prosespengolahan untuk menjadi informasi yang berguna bagi departemen persediaan, departemenproduksi dan juga departemen kualitas sehingga keuntungan yang diperoleh perusahaan lebihmeningkat karena informasi yang diperoleh adalah informasi yang akurat dan terpercaya.




3.      Arsip lebih terstruktur karena menggunakan sistem database



4.      Dengan menggunakan sistem informasi manufaktur yang berupa fisik robotik, hasilproduksi semakin cepat, tepat dan berkurangnya jumlah sisa bahan yang tidak terpakai.


















E.   MODEL SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR







§  Sistem Informasi Manufaktur termasuk dalam kerangka kerja Sistem InformasiManajemen (SIM) secara keseluruhan. Sistem informasi manufaktur lebih menekankan kepada


§  proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga


§  output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.






Sumber internal


sumber eksternal Keterangan :


Input Data/Informasi



Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern sistem keseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.


Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,frekuensi perawatan, dan lain-lain.


Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan (environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna. Contoh data eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.Data-data inibiasanya berguna untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.




1.    Sub Sistem Input


a.      Sub Sistem Informasi Akuntansi


Tugas pengumpulan data yang menjelaskan operasi produksipaling baik dilaksanakan dengan menggunakan terminal pengumpulandata. Pegawai produksi memasukkan data ke dalam terminal denganmenggunakan kombinasi media (bar codes documents, dokumen
dengan tanda pensil, dan kartu plastic dengan garis-garis catatan).



Gambar di bawah ini menunjukkan dua belas terminal pengumpulandata yang terletak di seluruh pabrik.Sub Sistem Informasi Akuntansi [AIS] :


·         Terminal pengumpulan data


·         Menurut arus material


·         Mengumpulkan data pekerjaan (laporan pekerjaan)


·         Mengumpulkan data kehadiran (laporan kehadiran)









Terminal 1, digunakan untuk mencatat data penerimaan bahanbaku yang masuk. Bahan baku tersebut kemudian diperiksakualitasnya, dan hasilnya dicatat pada Terminal 2. Setelah luluspemeriksaan kualitas, bahan baku dimasukkan ke gudang bahan bakudan datanya dicatat pada Terminal 3. Sedangkan Terminal 4 sampai 10digunakan untuk permulaan dan penyelesaian tiap tahan dari prosesproduksi.


Ketika barang jadi selesai, barang tersebut dimasukkan kedalam gudang bahan jadi, dan datanya dicatat pada Terminal 11. Danjika barang akan dikirim ke pelanggan, barang tersebut akandimasukkan ke area pengiriman dan datanya dicatat pada Terminal 12.Penggunaan terminal yang digambarkan dalam gambar di atasdisebut pelaporan kerja, karena menyediakan data yang menjelaskanpelaporan mengenai arus material, pemanfaatan mesin, danpenggunaan sumber daya manusia.


b.      Sub Sistem Rekayasa Industri :


o   Teknisi industri (IE)


o   Mempelajari sistem fisik dan konsep


o   Menetakan standar produksi





Ø  Subsistem Industrial Engineering (IE)


Merupakan analsis system yang terlatih khusu yangmempelajari operasi manufaktur dan membuat saran-saran perbaikan.Industrial Engineering mengkhususkan diri dalam ranangan danoperasi system fisik tetapi juga memahami system konseptual. Danbagian penting dari kerja IE melibatkan pengaturan standar produksiyang dilakukan dengan cara mempelajari proses produksi untukmenentukan berapa lama waktu yang harus dihabiskan.


c. Subsistem Intelejen Manufaktur


Subsistem intelejen manufaktur membuat manajemenmanufaktur tetap mengetahui perkembangan terakhir mengenaisumber-sumber pekerjaan, material dan mesin.Sub Sistem Intelijen Manufaktur :


·         Dapat dilihat dalam hal kontak lingkungan


·         Serikat pekerja (arus personel)
ü  Sistem formal dan informal
ü  Informasi personel
ü  Pemenuhan kontrak serikat



·         Pemasok (material dan arus mesin)








1.      Informasi Pekerja


Manajer manufaktur sangat memperhatikan serikat pekerjayang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.Jika para pekerjamemilih untuk berserikat, suatu kontrak menjelaskan harapan dankewajiban baik perusahaan maupun serikat.


Informasi yangmenjelaskan kinerja actual dari kedua pihak harus dikumpulkansehingga manajemen dapat memastikan bahwa syarat-syarat dalamkontrak terpenuhi.Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja yangmengorganisasikan para pekerja perusahaan.Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka maupunborongan.


2.      Sistem formal



manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia. Sumberdaya manusia kemudian mengumpulkan informasi dari berbagai elemen lingkungan danmenhubungakan kepada pihak pelamar.


3.      Sistem informal


arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur sebagaian
besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer mereka.
Kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur :


§  Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan


§  Pengujian data,



§  Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.


§  Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.


§  Pengambilan data, bisa dalam bentuk laporan, untuk memudahkan pengolahan data yanglain.




4.      Informasi Pemasok


Sebagian besar departemen pembelian memiliki beberapapembelian yang mengkhususkan diri dalam memperoleh material kelastertentu. Pemilihan pemasok terbaik merupakan elemen kunci dalammencapai efisiensi dan kualitas produksi.











·       Subsistem Output


Sub Sistem Output Adalah informasi yang dihasilkan dari hasil pengolahan data yang dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu produksi, persediaan dan kualitas, dimana ketiganya ini tidak meninggalkan unsure biaya yang terjadi di dalamnya.


a)      Subsistem Produksi


Manajemen manufaktur menggunakan subsistem produksiterutama untuk mengelola proses produksi harian. Kegunaan lainadalah untuk membantu dalam pembangunan fasilitas produksi baru.Subsistem produksi juga dapat membantu manajemen dalam membuatkeputusan lokasi.Sub Sistem Produksi :


Ø  Digunakan untuk:
o   Membangun fasilitas produksi
o   Menjalankan fasilitas produksi
Ø  Jadwal produksi ditentukan saat tahap-tahap produksi diselesaikan
Ø  Menelusuri waktu penyelesaian yang diharapkan dan aktual





b)     Subsistem Persediaan


Manajemen manufaktur selalu bertanggung jawab ataspersediaan bahan baku dan barang dalam proses. Tingkat persediaanbahan perusahaan sangat penting karena menggambarkan investasiyang besar. Uang yang tertanam dalam persediaan tidak dapatdigunakan untuk hal-hal yang lain, melainkan untuk pengeluaran biayapemeliharaan dan biaya pembelian.


Biaya pemeliharaan biasanyadinyatakan sebagai persentase biaya tahunan dari barang, dan biayatersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian,keusangan, pajak, dan asuransi.Sedangkan biaya pembeliandiperlukan saat material dipesan (biaya telepon, biaya sekretaris, biayaformulir pesanan pembelian, dan sebagainya).Subsistem persediaan biasanyamemiliki proses pembelian (purchasing) dan penyimpanan (inventory). Dan fungsi dari subsistem persediaan adalah mengukur volume aktifitas produksi saat persediaan diubah dari bahanmentah menjadi bahan jadi. Sub Sistem Inventory :


·         Pentingnya menentukan tingkat inventory


·         Biaya perawatan (carrying costs)


·         Biaya pembelian



·         Jumlah pesanan ekonomis (EOQ)


·         Jumlah produksi ekonomis (EMQ)






c)      Subsistem Kualitas


Subsistem kualitas memiliki definisi yang sangat kompleks.Semua hal berhubungan dengan kualitas, baik waktu, biaya, performakerja, maupun pemilihan supplier. Banyak hal lain yang bukan definisimutlak kualitas namun perlu masuk dalam unsur kualitas seperti prosesperawatan.Proses yang perlu didokumentasi dalam subsistem ini adalahkontrol proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), danSpesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material.


Masihbanyak hal lain yang perlu didokumentasi, namun secara keseluruhan,tiga proses ini dapat mencerminkan kualitas produk yang dihasilkan.Proses perawatan termasuk dalam bagian kualitas karenagangguan proses yang terbesar di lantai produksi adalah karenamasalah perawatan mesin.


Proses perawatan ini berhubungan denganumur ekonomis mesin, sekaligus berhubungan dengan lamanyaperawatan yang dilakukan. Informasi mengenai proses perawatan akansangat mendukung penjadualan produksi, sehingga tidak terlalubanyak preemption (penghentian proses) dalam setiap stasiun kerja.



Banyak hal lain yang bukan unsur mutlak kualitas namun perlu masuk
dalam unsur kualitas seperti proses (Process Control), Perawatan (Maintenance), dan Spesifikasi (Specification) baik produk jadi maupun material.


Sub sistem kualitas mempunyai pendekatan khusus untuk meningkatkan kualitas produksinya dengan menggunakan total quality management (TQM) yaitu manajemen keseluruhan perusahaan sehingga perusahaan unggul dalam semua dimensi produk dan jasa yang penting bagi semua pelanggan. Keyakinan dasar
yang melandasi TQM adalah :


·         Kualitas ditentukan oleh pelanggan dan manajemen yang digunakan


·         Kualitas dicapai oleh manajemen


·         Kualitas adalah seluruh tanggung jawab seluruh penghuni perusahaan Filosofi TQM menyadari pengaruh penting dari pelanggan perusahaan. Karena dengan adanya hubungan yang baik antara pelanggan dengan perusahaan otomatis juga akan membangkitkan hubungan yang baik antara perusahaan dengan pemasok barang. Sehingga proses produksi dan distribusi semakin lancar. TQM menyediakan kerangka kerja bagi semua aktifitas perusahaan yang berhubungan dengan kualitas. Dalam kerangka ini subsistem kualitas menyediakan bagian manajer informasi yang mengungkapkan seberapa jauh produk perushaan mencapai sasaran kualitas.

















Sub Sistem Kualitas :


·         Empat belas pokok thesis Deming; mempertahankan bahwa bukan pekerja tapi manajemenyang menentukan kualitas


·         Manajemen Mutu Total (TQM)


·         Elemen-elemen TQM :
ü  Tanpa cacat
ü  Kualitas pada sumbe



d)     Subsistem Biaya


Subsistem biaya dapat berisi program-program yangmenyiapkan laporan periodic maupun khusus.Laporan periodic dapatdicetak dan dibagikan, atau dapat disimpan di dalam bentuk yang telahdisusun sebelumnya dalam database untuk diambil nanti.


Komponen biaya termasuk dalam semua subsistem yang ada. Tujuan perusahaan
manufaktur secara umum adalah mencapai keuntungan dari hasil penjualan produknya. Oleh
karena itu, sebuah sistem informasi tidak akan pernah terlepas unsur biaya yang terjadi di
dalamnya.


 Sub sistem biaya berfungsi untuk mengukur biaya yang terjadi selama proses
produksi terjadi. Unsur-unsur pengendalian biaya ada dua yaitu standar kerja yang baik dan
sistem untuk melaporkan rincian kegiatan saat terjadinya proses produksi yang akurat.
Subsistem biaya dibagi menjadi dua yaitu :


·         Biaya Pemeliharaan
Biaya pemeliharaan atau biaya penyimpanan biasanya dinyatakan sebagai presentase biaya
tahunan dari barang. Dan biaya tersebut mencakup faktor-faktor seperti kerusakan, pencurian,
keusangan, pajak dan asuransi.



·         Biaya Pembelian
Adalah yang mencakup biaya-biaya yang terjadi saat material dipesan, waktu pembelian,biaya telp, biaya sekretaris, biaya formulir pesanan pembelian dan sebagainya.Sub Sistem Biaya:


ü  Laporan periodik
ü  Menyaratkan unsur-unsur:
Ø  Standard-standar
Ø  Informasi









F.   Komputer dalam manufaktur




            Manajer manufaktur bertanggung jawab untuk mengelola arus bahan dari pemasok melalui transformasi dan untuk memasarkan distribusi.Baik personel maupun mesin digunakan untuk memperlancar dan mempermudah arus ini.Dalam perusahaan manufaktur sebagian besar pekerja dipekerjakan dalam fungsi manufaktur.


            Juga, banyak pekerjaan dilakukan oleh mesin yang berfungsi untuk memindahkan bahan disepanjang pabrik dan mesin ini juga digunakan untuk mentransformasi bahan menjadi produk.
            Manajer manufaktur telah memanfaatkan teknologi computer dengan dua cara dasar .seperti halnya yang dilakukan manajer lain di perusahaan , manajer manufaktur telah menerapkan computer sebagai system informasi. Namun, ada aplikasi lain yang bersifat khas bagi area manufaktur.


            komputer digunakan untuk meningkatkan system fisik, dengan cara menjalankan proses fisik atau mengontrol proses tersebut bukannya digunakan untuk memperoleh informasi. Kita memulai pembahasan dengan menjelaskan secara singkat mengenai aplikasi komputer pada sistem fisik.





G.  KOMPUTER SEBAGAI BAGIAN DARI SITEM FISIK




Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam computer sebagai bagian dari sistem fisik adalah :




1)      Computer Aided Design (CAD)


Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yangingin digambarkan bisa diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki
makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih
sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer
untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.





CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan danjembatan hingga bagian-bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.
Setelah rancangan itu dimasukkan kedalam komputer, engineer dapat menempatkan
rancangan itu pada berbagai pengujian untuk mendeteksi titik-titik lemah, CAD bahkan
dapat membuat bagian-bagian tersebut bergerak seperti sedang digunakan.


Ketikarancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat mempersiapkan spesifikasi rinci yangdiperlukan untuk memproduksi produk itu yang disimpan dalam database rancangan.


CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE dan Integrasi itudimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan merupakan aplikasi
gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang memungkinkanmemvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan mempunyaiproperti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.



Contoh Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD. Computer Aided Design (CAD) :


a.       Computer Aided Engineering (CAE)


b.      Penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk


c.       Menggunakan perangkat lunak CAD


d.      Hasil rancangan disimpan dalam database rancangan









2)      Computer Aided Manufacturing (CAM)


Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer
seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari database rancangan.


Otomatisasi perusahaan sekarang ini disertai teknologi CAM, karena produksi dapatberlangsung lebih cepat dan tepat dibandingkan bila menerapkan tenaga manusiaseutuhnya sehingga memungkinkan berkurangnya sisa bahan produksi yang tidakberguna.CAM biasanya digunakan oleh para insinyur dan arsitek dalam penerapannya. Computer Aided Manufacturing (CAM) :


·         Penerapan komputer dalam proses produksi


·         Mesin produksi khusus dikendalikan komputer untuk menghasilkan produk sesuai spesifikasidari database rancangan.



ü  Sebagian besar otomatisasi pabrik terdiri dari teknologi CAM


ü  Produksi lebih cepat dan presisi.




3)      Robotik (Industrial Robots/IR)


Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secaraotomatis menjalankan tugas-tugas tertentu dalam proses manufaktur yangmemungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.Robotik :



a.       Melibatkan robot industrial (IR), alat yang secara otomatis melaksanakan tugas-tugastertentu dalam manufaktur


b.      IR diperkenalkan pertama kali pada industri mobil tahun 1974


c.       Memungkinkan biaya yang lebih rendah, kualitas tinggi, melaksanakan tugas yangberbahaya

















H.    Sistem Konseptual


Sistem ini terdiri dari tiga bagian:




v Sistem Titik Pemesanan Kembali


Setelah komputer pertama diterapkan secara berhasil dalam area akuntansi komputer
diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan paling sederhana adalah pendekatan
reaktif yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudianmemicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi.



Tingkat barang yang berfungsi sebagaipemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keoutusan pembelian padatitik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.


Rumus titik pemesanan kembaliManajer manufaktur tidak perlu menebak untuk menentukan ROP.ROP dapat dihitungdengan menggunakan rumus berikut :








R = LU + S
 









Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)


Gambar Titik Pemesanan Kembali Tanpa dan Dengan Safety Stock





v Material Requirment Planing


Pada awal 1960-an Joseph Orlicky dari J.I. Case company membuat suatu pendekatan baru untuk manajemen material yang disebut perencanaan kebutuhan bahan baku (material
Requirements planing -MRP). Material Requirements Planning (MRP) adalah suatu strategi material proaktif. Maksudnya, MRP melihat ke masa depan dan mengidentifikasi material yang akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.Komponen-komponen utama dalam sistem MRP antara lain:


a)      Sistem penjadwalan produksi, menggunakan empat file data dalammenyiapkan master production schedule. Data input mencakup file pesanan pelenggan, file ramalan penjualan, file persedian barang jadi,dan file kapasitas produksi. Sedangkan master production schedulememproyeksikan produksi cukup jauh ke depan untuk mengakomodasiproses produksi.


b)      Sistem material requirements planning menentukan berapa banyakmaterial yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit yangdiinginkan. File bill of material digunakan untuk menguraikan bill ofmaterial untuk tiap jenis barang yang dijadwalkan untuk diproduksi.Dan file persediaan bahan baku digunakan untuk menentukan materialmana yang telah dimiliki.


c)      Sistem material requirements planning bekerja berhubungan dengansystem capacity requirements planning untuk memastikan bahwaproduksi terjadwal itu sesuai dengan kapasitas pabrik. Output utamayang dihasilkan adalah jadwal pesanan terencana (planned orderschedule), yang mendaftarkan jumlah kebutuhan tiap materialberdasarkan periode waktu. Sedangkan output lainnya mencakupperubahan pesanan terencana, laporan perkecualian, laporan kinerja,dan laporan perencanaan.



d)     Sistem pelepasan pesanan (order release system) menggunakan jadwalpesanan terencana untuk input dan mencetak suatu laporan pelepasanpesanan.




v Manufacturing Resource Planning (MRP II)


Manufacturing Resource Planning (MRP II) merupakanpengembangan konsep MRP qdi luar area manufaktur sehingga dapatmeliputi seluruh perusahaan.Sistem MRP II mengintegrasikan semuaproses di dalam manufaktur yang berhubungan dengan manajemenmaterial. MRP II dapat bertukar data dengan subsistem informasiakuntansi yang terlibat dalam arus material (pemasukan pesanan,penagihan, piutang dagang, pembelian, penerimaan, hutang dagang, danbuku besar).


Adapun beberapa manfaat MRP II, antara lain yaitupenggunaan sumber daya yang lebih efisien, perencanaan prioritas yanglebih baik, pelayanan pelanggan yang meningkat, semangat kerja pegawaimeningkat, dan informasi manajemen yang lebih baik.









v Manfaat MRP II




Perusahaan dapat mengharapkan manfaat satu atau dalam beberapa area.
1.      Penggunaan sumber daya yang efisien
2.      Pererencanaa prioritas yang lebih baik
3.      Pelayangan pelanggan yang meningkat
4.      Informasi manajemen yang lebih baik















v Just in Time (JIT)


Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemenfabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnyahanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saatdibutuhkan oleh konsumen.Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):


§  Arus material lebih cepat
§  Ukuran lot kecil
§  Waktu
§  Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
§  Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
§  Komputer tidak ditekankan





Pendekatan Just-In-Time




Pendekatan ini menjaga arus material melalui pabrik hinggaminimum dengan menjadwalkan material agar tiba di stasiun kerja tepatpada waktunya (just in time).Just-In-Time mencoba untukmeminimumkan biaya persediaan dengan memproduksi pada jumlah yanglebih sedikit.Dan waktu adalah kunci dari sistem ini.




Pasokan bahan bakumulai memasuki jalur perakitan.Pekerja pertama menyelesaikan langkahproduksi pertama dan menyisihkan barang itu.Pekerja selanjutnyamemungut barang tersebut dan melakukan langkah kedua.




Proses ini terusberlanjut dari satu langkah produksi ke yang lain. Jika seorang pekerja siapuntuk barang selanjutnya, ia memberi tanda pada pekerja sebelumnya.Just-In-Time tidak sesuai untuk situasi yang sangat bervariasidalam volume produksi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalampermintaan pelanggan.



















v Computer Integrated Manufacturing (CIM)


Computer Integrated Manufacturing (CIM) adalah filosofi manajemenyang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harusbekerja sama. CIM adalah suatu cara memandang sumber daya produksiperusahaan sebagai satu system tunggal serta mendefinisikan, membiayai,mengelola, dan mengkoordinasikan semua proyek perbaikan berdasarkan caramereka mempengaruhi keseluruhan system.




CIM adalah suatu pandangansistem dari produksi daripada pandangan per bagian dari masa lampau, yanghanya berkaitan dengan bagian-bagian secara terpisah.Jika diterapkan sepenuhnya di perusahaan manufaktur, CIMmengintegrasikan sistem produksi fisik dan sistem informasi.




CADmenyediakan hubungan antara dua jenis system utama, menghasilkanspesifikasi rancangan yang digunakan untuk memandu CAM dan Robotikdalam sistem fisik. Subsistem informasi yang menggambarkan kaitan terkuatdengan CAD adalah system informasi manufaktur, sistem infornformasi eksekutifdan subsistem organisasi lain.
       













I.      Bagaimana Manajer Menggunakan Sistem Informasi Manufaktur




informasi manufaktur digunakan baik dalam penciptaanmaupun dalam operasi sistem produksi fisik. Informasi itu digunakan oleheksekutif perusahaan, manajer di area manufaktur, dan manajer di area lain.


Para eksekutif, termasuk wakil presiden direktur manufaktur,menerima informasi dari semua subsistem output. Superintendent pabrik jugamenggunakan ikhtisar output yang menjelaskan seluruh operasi.


Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu.Pemasaran tertarik pada aspek produksi seperti biaya, kualitas, dan penyediaankarena factor-faktor tersebut mempengaruhi penjualan produk.


Manajerkeuangan memiliki perhatian khusus pada subsistem persediaan, karenadigunakan dalam menentukan investasipersediaan, dan pada subsistemproduksi, karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenaikonstruksi atau perluasan pabrik.





















J.     BAGAIMANA MEMANAJEMEN SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR




§  Sistem informsi manufaktur digunakan baik dalam operasi sistem produksi fisik.



§  Informasiitu digunakan oleh eksekutif perusahaan.


§   Manajer diarea manufaktur dan juga manajer diarealain.


§  Para eksekutif termasuk wakil presiden direktur manufaktur menerima informasi dari semuasubsistem out put.


§  Super intendent pabrik juga menggunakan ikhtisar output yang menjelsakanseluruh operasi.


§  Manajer dalam pemasaran dan keuangan juga menggunakan output itu pemasar tertarik padaaspek produksi seperti biaya, kualitas dan penyediaan karena faktor-faktor tersebutmempengaruhi penjualan produk.


§   Manajer keuangan memiliki perhatian khusus pada subsistempersediaan karena diguanakan dalam menentukan investasi persediaan dan pada subsistem produksi karena digunakan untuk membuat keputusan penting mengenai konstruksi atauperluasan pabrik.

































BAB III



PENUTUP




1.    KESIMPULAN


Kesimpulan yang dapat penyusun peroleh dari makalah Sistem Informasi Manufaktur ini adalah sebagai berikut :


1)      Sistem Informasi Manufaktur adalah solusi tepat bagi perusahaan yang memikirkan prospeknya dalam jangka panjang. Hal ini dikarenakan system informasi manufaktur lebih menekankan kepada proses produksi yang terjadi dalam sebuah lantai produksi, mulai dari input bahan mentah hingga output barang jadi, dengan mempertimbangkan semua proses yang terjadi.


2)      Sistem informasi manufaktur terdiri dari 3 sub sistem input dan 4 sub sistem output



3)      Di dalam sistem informasi manufaktur, komputer mempunyai 2 sifat yaitu sebagai sistem fisik (digunakan pada saat proses produksi dan pengontrolan) dan sebagai sistem informasi ( yang memberikan data informasi yang akurat ).


4)      CAD, CAM, dan Robotic merupakan bagian dari komputer sebagai sistem fisik yang membantu dalam proses produksi di dalam perusahaan.


5)      CAD dalam design, CAM dalam implementasinya dan robotic sebagai tenaga penggerak.


6)      ROP,MRP, MRP II, dan JIT adalah bagian dari computer sebagai system informasi yang berfungsi untuk memaksimalkan hasil output perusahaan dan meminimalisasi jumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan pada saat berproduksi



















2.    Saran


Karena Keterbatasan penulis ,baik dari segi pemahaman keilmuwan maupun wawasan pengetahuan penulis melihat masih banyak kelemahan dan kekurangan baik yang terdapat dalam diri penulis, objek permasalahan maupun pembaca secara umum, maka disini kami mengungkapkan saran saran sebagai berikut:


·         Kurangnya ilmu pengetahuan yang terdapat dalam diri penulis mengakibatkan kurang baiknya penyusunan makalah ini maka Penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar Penulis mampu memperbaiki segala kekurangan dalam penulisan makalah berikutnya.


·         Penulis mengharapkan setelah membaca makalah ini, sebaiknya pembaca mampumengamalkan pemikiran pemikiran yang dikembangkan oleh penulis selama tidak menyimpang dari peraturan yang ada.


























































DAFTAR PUSTAKA






Pohan, H. I., dan K. S. Bahri, 1977. Pengantar Perancangan Sistem, Erlangga.


Macleod, R., 1995. Sistem Informasi Manajemen 2, Jakarta







Solution, W.2005. Sistem Informasi Manufaktur dengan VB 2005 dan SQL Server 2005, Elex Media Komputindo


Macleod, Jr Raymond,. 2001. Manajement Information System.Prentice Hall International





Bagikan















Paling Banyak Dilihat

Post Terbaru















Followers














Berita Terbaru


Loading...