Universitas Indraprasta PGRI (d.h) STKIP PGRI Jakarta
SK Mendiknas RI No.142/D/O/2004 Tanggal 6 September 2004

Universitas Indraprasta PGRI sebagai perguruan tinggi yang berdiri sejak tahun 1982 (dahulu bernama STKIP PGRI Jakarta) membuka program sarjana untuk turut serta secara aktif membantu pemerintah dalam rangka mewujudkan cita-cita nasional bangsa Indonesia, yakni untuk mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pemerataan kesempatan pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat.
 

Kamis, 27 Oktober 2011

Makalah, Sistem Informasi, (DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.KOM) TEKNIK INFORMATIKA, UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KELOMPOK I
PRIMA MUKTY ARIANA 201043500148
GREGORIO ALEXANDRO 201043500160
PANJI PAMUNGKAS 201043500146
DANIEL SEPTIAN 201043500112


DOSEN : NAHOT FRASTIAN,S.KOM

Makalah yang Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Sistem Informasi

KELAS R3B
OKTOBER, 2011

LEMBAR PERSEMBAHAN



Hai anak kesayanganku !
carilah ilmu,
karena apabila engkau menjadi orang fakir
maka ilmu itulah hartamu,
sedang kalau engkau kaya
maka ilmu itu menjadi perhiasanmu.
(Luqman Al Hakim)



Dengan kerendahan hati karya yang sederhana ini kami persembahkan untuk :
 Teman-Teman Kelas R3B
 Dosen NAHOT FRASTIAN,S.KOM Mata Kuliah Sistem Informasi
 Serta seseorang yang Kami sayangi


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. Karena atas segala rahmat dan ridho-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi. Adapun tema atau judul yang penulis ambil adalah “Sistem Informasi Manajemen”.
Penyusunan makalah ini ditunjang oleh beberapa refrensi buku yang berkaitan dengan pembahaSan yang dilakukan, media internet, serta berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :
1. Pak Nahot Frastian, S.Kom. selaku Dosen mata kuliah Sistem informasi atas bimbingan dan materiyang di berikan.
2. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini masih belum sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya, dengan segala kerendahan, keterbatasan, dan kemampuan yang ada. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua untuk menambah pengetahuan.


Jakarta, Oktober 2011
Penulis

Kelompok I

















DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSEMBAHAN..........................................................................................I
KATA PENGANTAR...................................................................................................II DAFTAR ISI................................................................................................................III
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah........................................................................2
1.3 Pembatasan Masalah.....................................................................2
1.4 Kegunaan Penelitian......................................................................3
BAB II DESKRIPSI TEORI DAN PENJELASAN
2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Hakikat Sistem Informasi Manajemen……………..……4
2.2 Sistem Manusia/Mesin Berdasarkan Komputer...................................7
2.3 Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen................................9
2.4 Sistem Informasi Perusahaan.............................................................14
2.5 Bagaimana Informasi Dikelola…………………………..………15
2.6 Komputer Sebagai Alat Bantu Pada Sistem Informasi Manajeme.. 16
2.7 SIM Dimata Pemaka…………………………………………...20
2.8 Tujuan Umum……………………………………………………..21
2.9 Proses Manajemen………………………………………………..21
2.10 Bagian…………………………………………………………….23
2.11 Menempatkan Manajemen Sumber-Sumber Informasi dalam Perspektif ……………………………………...…………………...24
2.12 Aktivitas Sistem Informasi…………………………………..……..26
2.13 Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan...........................................28
2.14 Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan......................29
2.15 Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan...........................................29
2.16 Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan……………………….29
2.17 Alat –alat pengembangan ERP yang dipercepat................................30
BAB II KESIMPULAN……………………………………………………………….......31
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................V
LAMPIRAN............................................................................................................VI








DAFTAR LAMPIRAN


Halaman
1. Daftar Gambar
Gambar 1. Model Sistem Umum Perusahaan…………………………..
Gambar 2. Model Sistem Informasi Manjemen……………………….
Gambar 3. Piramida Sistem Informasi Manajemen…………………….


























BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini sangat berkembang pesat. Pengaplikasiannya dapat di gunakan di segala bidang baik, politik, ekonomi, sosial, maupun budaya. Kita sebagai penikmat dari hasilkemajuan Teknologi di paksa harus bisa update dalam perkembangan itu sendiri. Seperti halnya system informasi, system informasi adalah adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.Sistem Informasi sangat di butuhkan di segala bidang guna mendapatkan informasi atau data secara efektif dan maksimal. Sistem informasi banyak macamnya, namun system informasi manajemen adalah system informasi yang paling di anggap penting atau vital, karena Sistem Informasi Managemen mencakup beberapa Sistem Informasi yang lain Seperti Akutansi, Perbankan, Pendidikan, Sumber daya manusia, Industri, dsb. Maka dari itu Sistem Informasi manajemen bisa di anggap sebagai induk Sistem Informasi yang lain. Karena dengan Sistem Informsi Manajemen seseorang Manager atau suatu pemimpin dapat memenej perusahaan atau badan yang dipimpinnya dengan baik, karena dengan Sistem Informasi Manajemen dapat mencakup beberapa Sistem Informasi yang lain. Teknologi hanya merupakan salah satu dari empat elemen sistem informasi dalam organisasi. Untuk mengembangkan sistem informasi, maka kita perlu memahami prinsip, teknik, dan catatan untuk analisis sistem dan desain sehingga kita akhirnya dapat memahami bagaimana menganalisa keadaan bisnis yang secara logis menerapkan teknologi informasi untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Prinsip-prinsip ini perlu dikuasai oleh seorang manajer atau pemakai sistem informasi disebabkan oleh beberapa faktor berikut ini.
1. Para manajer bisnis sangat mungkin mengembangkan sistem mereka sendiri. Untuk membangun sistem denganend-user yang berkualitas, seorang manajer harus menerapkan prinsip yang sama jika sistem tersebut dikerjakan oleh pihak lain.
2. Seorang manajer bisnis mungkin saja bekerjasama atau berkonsultasi dengan professional sistem. Untuk itu seorang manajer harus menguasai konsep sistem sehingga dapat mengkomunikasikan dan mengkonfirmasikan apa yang diinginkan oleh perusahaan.
3. Seorang manajer bisnis harus memahami konsep sistem untuk menguasai Sistem Informasi.
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis sangat tertarik untukmengetahui lebih jelas mengenai Sistem Informasi Manajemen. Oleh karena itu, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk membuat makalah yang diberi judul Sistem Informasi Manjemen.


1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian, maka penulis mengidentifikasikan beberapa kemungkinan-kemungkinan masalah yang timbul dari judul yang penulis ambil.
Adapun masalah yang kemungkinan timbul dari judul makalah adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan Sistem Informasi Manajemen?
2. Apakah fungsi dan tujuan dari Sistem Informasi Manajemen ?
3. Bagaimanakah pengaplikasiannya dalam kehidupansehari hari ?

1.3 Pembatasan Masalah dan Alasan Pemilihan Tema
Berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang timbul dari judul penelitian, maka penulis mengidentifikasikan masalah menjadi suatu batasan yang akan diteliti. Masalah yang penulis pilih untuk diteliti adalah apa yang di maksud dengan Sistem Informasi Manjemen itu sendiri dan apa saja kegunaannnya dalam kehidupan shari hari? Penulis mengambil permasalahan ini menjadi bahan untuk penelitian karena menurut penulis Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu system yang sangat penting demi untuk menjalankan system system yang lain, karena Sistem Informasi Manajemen itu sendiri sebagaia Induk dari beberaaSistem informasi yang ada. Di karenakan setiap system pasti membutuhkan kemampuan memajemen yang baik.

1.4 Kegunaan Perumusan Makalah
1. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Sistem Informasi terutama Sistem Informasi Manajemen
2. Sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan yang ada.
3. Pengembangan Teknologi























BAB II
DESKRIPSI TEORI DAN PENJELASAN

2.1 Deskripsi Teori
2.1.1 Hakikat Sistem Informasi Manajemen

Sistem Informasi Manjemen menurut Wikipedia adalah
“bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif”.
Bagi orang yang belum pernah belajar tentang Sistem Informasi Manajemen (SIM),sering sekali pengertian SIM menjadi rancu dengan pengolahan data.Untuk memberikan pengertian yang benar tentang SIM, berikut ini diberikan beberapa definisi:

Data Processing (Pengolahan Data): adalah manipulasi atau transformasi simbul-simbul sebagai bilangan-bilangan dan huruf-huruf untuk tujuan meningkatkan kegunaannya. Pengolahan data mencakup semua kegiatan yang termasuk didalam mempertahankan akurasi dan rekor yang up-todate dari operasi suatu perusahaan. Pengolahan data meliputi pengumpulan data yang menggambarkan aktivitas perusahaan, manipulasi data menjadi bentuk yang berguna, menyimpan data sampai digunakan kembali, dan menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat digunakan oleh perorangan ataupun kelompok, baik dari dalam maupun luar perusahaan.
Sedangkan, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sistem formal dan informal yang menyediakan informasi di masa lalu, sekarang, dan proyeksi masa depan baik secara lisan dan tulisan yang berhubungan dengan operasi perusahaan dan lingkungannya. Informasi ini penting bagi manajer atau karyawan dalam membantu pengambilan keputusan.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya.
Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru. Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari.
Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melaksanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan. Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.
Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen. Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.

Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.
2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).

Nilai Informasi Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang, tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya

2.2. Sistem Manusia/Mesin Berdasarkan Komputer

Pada dasarnya orang dapat membahas sistem informasi manajemen tanpa komputer, tetapi adalah kemampuan komputer yang membuat SIM terwujud. Persoalannya bukan dipakai atau tidaknya komputer dalam sebuah sistem informasi manajemen, tetapi adalah sejauh mana berbagai proses akan dikomputerkan. Gagasan suatu sistem informasi/keputusan berdasarkan komputer berarti automatisasi total. Konsep sistem manusia/mesin menyiratkan bahwa sebagian tugas sebaiknya dilaksanakan oleh manusia, dan lainnya lebih baik dilakukan oleh mesin. Dalam sebagian terbesar persoalan, manusia dan mesin membentuk sebuah sistem gabungan dengan hasil yang diperoleh melalui serangkaian dialog dan interaksi antara komputer dan seorang manusia pengolah.
Kenyataan bahwa sebuah SIM adalah berdasarkan komputer berarti bahwa para perancang harus memilih pengetahuan cukup mengenai komputer dan penggunaannya dalam pengolahan informasi. Konsep manusia/mesin bahwa perancang sebuah sistem informasi manajemen harus memahami kemampuan manusia sebagai pengolah informasi dan perilaku manusia dalam mengambil keputusan.

Sistem Terpadu dengan “Data Base”
Sebuah sistem terpadu berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data dan pengolahan. Integrasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah sistem pengolahan informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh sistem. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah “data base” biasanya dipakai khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oelh komputer. Manajemen sebuah “data base” adalah sebuah sistem perangkat lunak komputer yang disebut sebagai sebuah sistem manajemen “data base”. Sesuatu penerapan yang mamakai sebuah item (butir) data akan mengambil item data yang sama, yang hanya sekali disimpan dan disediakan untuk semua penerapan. Suatu peremajaan dari sebuah item data membuatnya sesuai untuk semua pemakaian.
Pengolahan terpadu dicapai melalui sebuah perencanaan sistem secara menyeluruh. Biasanya sistem dirancang sebagai suatu gabungan beberapa subsistem dan bukan sebagai sebuah sistem tunggal. Perancangan sistem ini dapat berupa sebuah komputer pusat besar, atau dapat pula merupakan sebuah jaringan kerja beberapa komputer kecil. Gagasan pokoknya adalah paduan terencana dari berbagai penerapan yang layak dan efektif.

Dukungan Operasi
Kecenderungan dalam pengolahan transaksi pada sistem-sistem mutakhir adalah menuju pengumpulan data secara “online” dan permintaan informasi (inquiry) secara online pula. Kemampuan memperoleh informasi secara online sangat besar peranannya dalam mendukung informasi. Ini berarti bahwa setiap petugas yang berwenang dapat memperoleh jawaban langsung atas sesuatu permintaan informasi seperti posisi terakhir perkiraan seorang pelanggan atau sediaan yang ada untuk jenis barang tertentu.

Pemanfaatan Manajemen dan Model Keputusan
Model-model pembantu keputusan ynag dipakai dalam sistem dapat berupa model cerdas (intelligence model) untuk menemukan persoalan, model keputusan (decision model) utnuk mengenali dan menganalisis penyelesaian yang mungkin, dan berbagai model pilihan seperti model optimisasi (optimization model) yang memberikan suatu penyelesaian optimal atau metode pemuas untuk memutuskan atas sebuah penyelesaian yang memuaskan. Dengankata lain, diperlukan berbagai ancanagan anlitis dan permodelan untuk memenuhi berbagai situsi yang memerlukan keputusan.


2.3. Kegunaan / Fungsi Sistem Informasi Manajemen
Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi. Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.
2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem informasi.
5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.
6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem.
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang yang tersedia.
11. SIM untuk Pendukung Pengambilan Keputusan Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:
a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya masing-masing
b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan tertutup. Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan sebagainya.
12. SIM Berdasarkan Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya.
13. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Operasional Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
14. Sistem Informasi Untuk Pengendalian Manajemen Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama : (1) database dari operasional, dan (2) rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
1) Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-model keputusan
5) Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisissituasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
15. Sistem Informasi Untuk Perencanaan Strategis Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh :
a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi usaha melalui pesanan
b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran. Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri data :
a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.
b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang
c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
e. Prospek bagi industri di daerah lain.
f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
g. Peluang bagi karya usaha baru.
h. Alternatif strategi
i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.
Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:
a. Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
b. Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
c. Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.
16. SIM Berdasarkan Fungsi Organisasi Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan strategis.

2.4. Sistem Informasi Perusahaan
Sistem informasi perusahaan adalah suatu sistem berbasis computer yang dapat melakukan semua tugas akuntansi standatr bagi semua unit organisasi secara terintegrasi dan terkoordinasi
SIM Perusahaan saat ini mengakumulasi seluruh data transaksi akuntansi dari bagian manu faktur , penjualan , pembelian , sumber daya manusia, dan berbagai fungsi bisnis lain. Data itu berhubungan dengan sumber daya organisasi dan perencanaan tidak dapat dilakukan tanpa memahami bagaimana tiap penjualan. tiap unit yang diproduksi ,dan tiap tindakan tanpa mempengaruhi keseluruhan organisai.

2.5. Bagaimana Informasi Dikelola

Manajer bukan saja mengelola sumberdaya fisik, tetapi juga sumberdaya konseptual. Manajer memastikan bahwa data mentah yang diperlukan terkumpul dan kemudian diproses menjadi informasi yang berguna. Kemudian dipastikan siapa yang layak memperoleh informasi tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi.

- Komponen yang diperlukan untuk Membentuk SIM :
1. Hardware / Software computer
Hardware menunjukan peralatan komputer fisik dan alat-alat yang
Berhubungan


- Hardware harus menyediakan 4 Fungsi umum :

1. Peralatan Input
2. Unit Pemrosesan (ALU & CU
3. Penyimpanan Primer dan Sekunder
4. Peralatan output

- Software : software system dan aplikasi

Perangkat lunak system ada 3 :
1.Sistem operasi
2.Penerjemah Bahasa
3.Program Utility

2. Prosedur / Pedoman.
Prosedur untuk membuat terapan menjadi operasional (formulir, petunjuk untuk peratur, petunjuk untuk pemakai, dan lain-lain).

3. Model Manajajemen dan pengambilan keputusan.
4. Database.

tersebut dalam bentuk yang tepat pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut dapat dimanfaatkan. Akhirnya manajer membuang informasi yang tidak berguna dan menggantikan dengan yang mutakhir dan akurat. Seluruh aktivitas ini: memperoleh informasi, menggunakan secara efektif, dan membuangnya pada saat yang tepat disebut manajemen informasi

2.6. Komputer Sebagai Alat Bantu Pada Sistem Informasi Manajemen
Hardware dan Software
Alat Input
Adalah alat yang digunakan untuk menerima input. Alat input dapat berupa signal input atau maintenance input.
Signal input : energi yang akan di olah oleh system.
Maintenance input : energi yang akan digunakan untuk mengolah signal input.

Alat input terdiri dari :
1.Alat input langsung
2.Alat input tidak langsung

Alat input langsung :
1. VDT ( Visual Display Terminal ) : Monitor.
2. Pointing Device : Mouse, touce screen, lightpen,digitizer grapics tablets.
3. Keyboard.
4. Scaner
- MICR ( Magnetic Ink Character Recognation)
- Optical Data Reader
- OCR (Optical Char Reader)
- Barcode
- OMR (Optikal Mark Reader)
5. Sensor : Digitizing camera
6. Voice Recognizer.

Alat input tidak langsung :
1. Key to card
2. Key to tape.
3. Key to disk.

Alat Pemroses (CPU)
1. Contol Unit
Bertugas mengatur & mengendalikan semua peralatan yang ada pada system computer.

2 Arithmatic and Logical Unit.
Bertugas melakukan semua perhitungan aritmatik & logika yang terjadi sesuai dengan instruksi program

3. Register
Merupakan tempat penyimpanan instruksi dan data yang sedang diproses oleh cpu, sedang instruksi-insterksi dan data lainnya yang menunggu giliran untuk diproses masih disimpan di memori utama.
Memory Utama (Main Memori) tardiri dari:
1. RAM (Random Access Memory)
Merupakan memory yang dapat diakses (baca, tulis) oleh user.
RAM terdiri dari 4 bagian :
Input storage, Program storage, Working storage, & Output storage.

2. ROM (Read Only Memory)
Merupakan memori yang hanya bisa dibaca saja oleh user tetapi tidak bisa ditulis.
Berisi program setup pabrik misalnya : bootstrap program, program pokok sistem operasi dan lain-lain.

Secondary Storage (External Storage)
Merupakan penyimpanan cadangan/tambahan.
Contoh : disket, hardisk, magnetic tape dan lain-lain.

Alat Output
Terdiri dari :
1. Hard Copy device : pada media yang keras. Seperti : kertas, film.
Printer : - Impact printer : dot matrik printer
Nonimpact printer : Inkjet printer, laser
Ploter
Computer output to microfilm

2. Softcopy device
Video Display
Alpahanumeric display, grapic display, monochromp display, color dispay.
Speaker

3. Drive Device
Adalah alat penggerak untuk membaca atau untuk mereka dari atau ke media simpanan luar. Misalnya : disk drive, tape drive.

Software
1.Sistem Software
2.Application Software

Sistem Software terdiri dari :
1.Sistem Operasi
2.Penerjemah bahasa
3.Program Utility

- Perangkat Lunak Aplikasi :
1.Perangkat software pemrograman sendiri.
2.Perangkat software aplikasi paket jadi.
Contoh : aplikasi business umum, industri, produktivitas organisasi & perorangan.

Software yang baik dalam mendukung pemecahan masalah :
Kemudahan dalam menjalankan software. Dialog terpadu, penjelasan sesuai konteks, interface grafis
Meminimumkan kesalahan :
Pencegahan kesalahan, deteksi kesalahan, perbaikan kesalahan.

2.7. SIM Dimata Pemakai

Pada awalnya pemakai output komputer adalah adalah pegawai administrasi di bagian akuntansi, yang komputernya melakukan aplikasi pembayaran gaji, pengelolaan persediaan, dan penagihan. Para pemakai komputer meliputi: manajer, non-manajer, dan orang-orang dan organisasi-organisasi dalam lingkungan perusahaan.
Tingkatan manajemen adalah tingkat perencanaan strategis, seperti direktur dan para wakil direktur. Manajer tingkat menengah mencakup manajer wilayah, direktur produk dan kepala devisi dinamakan tingkat pengendalian manajemen. Dan manajer tingkat bawah mencakup kepala departemen, penyelia, dan pimpinan proyek yang bertanggung jawab pada pelaksanaan rencana-rencana tingkat yang lebih tinggi disebut tingkat pengendalian operasional.
Para manajer memberikan perhatian yang semakin besar pada manajemen informasi belakangan ini karena dua alasan: (1) kegiatan bisnis semakin kompleks, dan (2) kemampuan komputer semakin baik.

Kompleksitas kegiatan bisnis yang meningkat, karena:
1. Pengaruh ekonomi internasional
2. Persaingan dunia
3. Kompleksitas teknologi yang meningkat
4. Batas waktu yang singkat
5. Kendala-kendala sosial.

Kemampuan komputer yang semakin baik:
Dalam tahun 1950-an dan 60-an ukuran komputer besar dan kecepatan lambat dan hanya boleh disentuh para spesialis.
Sekarang pemakai mungkin hanya menggunakan terminal atau PC di ruangan, ada jaringan dan pemakai tahu cara menggunakannya
Pemakai memandang komputer sebagai peralatan kantor yang dibutuhkan.

2.8. Tujuan Umum
• Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
• Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
• Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
2.9. Proses Manajemen
Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
• Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
• Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan
• Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian. Pembuatan Keputusan
Karena pembuatan keputusan merupakan tugas manajerial yang rutin, maka dapat ditentukan bagaimana manusia membuat keputusan dalam organisasi. Pemahaman proses pembuatan keputusan merupakan hal penting dalam sistem informasi.
Kita dapat mendefinisikan masing-masing elemen proses pembuatan keputusan.
• Intelligence : Mencari kondisi lingkungan yang menimbulkan adanya kebutuhan untuk membuat suatu keputusan, dan pengumpulan data yang relevan.
• Desain : Mengembangkan dan menemukan solusi atau tindakan
alternatif, serta kelayakan solusi/tindakan.
• Pilihan : Pemilihan alternatif yang terbaik terhadap masalah yang ada.
• Persuasi : Mempengaruhi orang lain yang terlibat dalam implementasi keputusan sehingga mereka menerima dan mengikuti solusi yang telah dipilih.
• Implementasi : Pembuatan dan pengelolaan solusi yang baru sehingga
dilakukan tepet waktu dan efisien.
• Follow-up : Memonitor solusi untuk menjamin bahwa keputusan tersebut dapat bekerja seperti yang diharapakan dan memodifikasi atau memperbaiki solusi.
Untuk memecahkan masalah manusia dapat dibantu atau bahkan digantikan oleh sistem informasi. Misalnya teknik matematika seperti programlinier dapat digunakan pada tahap pemilihan alternatif keputusan. Simulasi komputer digunakan untuk menguji pemecahan alternatif pada tahap desain. Program manajemen proyek membantu pada tahap implementasi. Beberapa organisasi memiliki ahli tentan faktor-faktor manusia yang terlibat dalam perancangan sistem untuk mempertimbangkan karakteristik manusia yang memproses informasi. Spesialis sistem ini memperkirakan jumlah informasi yang diperlukan, formatnya, pengaruh warna dan grafik dalam memahami data, konsistensi, tataletak laporan, dan lain-lain. Dapat disimpulakan bahwa dalam membuat sistem berteknologi tinggi harus dengan sentuhan manusia agar pegawai dan manajer organisasi merasa puas dan senang menggunakan aplikasi sistem informasi tersebut
2.10. Bagian
SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:
• Sistem informasi akuntansi (accounting information systems), menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
• Sistem informasi pemasaran (marketing information systems), menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan, kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
• Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management information systems).
• Sistem informasi personalia (personal information systems).
• Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
• Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
• Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
• Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information systems).
• Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and development information systems).
• Sistem informasi analisis software
• Sistem informasi teknik (engineering information systems).
• Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).
2.11. Menempatkan Manajemen Sumber-Sumber Informasi dalam Perspektif

Sumberdaya diperoleh dan disusun agar siap digunakan saat diperlukan. Setelah sumberdaya disusun, manajer berusaha untuk memaksimalkan penggunaannya, meminimalkan waktu yang terbuang dan menjaganya agar berfungsi pada efisiensi puncak. Akhirnya, manajer mengganti sumberdaya ini pada saat kritis—sebelum sumberdaya tersebut menjadi tidak efisien atau usang.Dalam membicarakan IRM, kita telah membahas beberapa topik – yaitu informasi sebagai sumber strategis, bagaimana menggunakan informasi untuk mendapatkan keuntungan kompetitif, pertimbangan sumber informasi dalam perecanaan jangka panjang perusahaan, perencanaan strategis untuk sumber informasi, peranan CIO, dan end-user computing. Gamabr 19.15 menunjukkan bagaimana topik-topik tersebut bergabung bersama untuk membentuk IRM. Nomor-nomor yang ada pada gambar tersebut sesuai dengan nomor-nomor yang ada dibawah ini:
1. Eksekutif perusahaan memahami persaingan yang ada pada lingkungan. Pamahaman ini tidak hanya terbatas pada pelanggan atau pesaing, namun juga meliputi pemasok dan elemen-elemen lain yang dapat mempengaruhi penampilan perusahaan. Dalam setting lingkungan ini, eksekutif melakukan perencanaan jangka panjang untuk perusahaan. Pada waktu membuat rancana ini, eksekutif mempertimbangkan kekuatan dan kelemahan sumber-sumber perusahaan, termasuk informasi. CIO adalah peserta aktif dalam membuat perencanaan strategis ini.
2. Bila rencana strategis perusahaan telah ditetapkan, eksekutif membuat rencana strategis untuk sumber-sumber informasi. Disini, sebaiknya perlu diingat bahwa CIO tidak mengembangkan atau membuat rencana sumber inforamsi sendiri; ini merupakan aktifitas perencanaa bersama, yang melibatkan semua eksekutif.
3. Kemudian, pengimplementasian sumber informasi strategis dalam organisasi merupakan tanggung jawab CIO. Hal ini dilakukan dengan cara bekerja sama dengan end-user dan pelayanan informasi yang mengelolanya. End-user menggunakan sumber-sumber informasi untuk memecahkan masalahnya. Pelayanan informasi menggunakan sumber- sumber tersebut untuk menghasilkan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan secara keseluruhan.
4. data dan informasi yang dihasilkan oleh sumber-sumber informasi tersebut memungkinkan perusahaan untuk menjalankan operasinya. Perusahaan merespon terhadap kebutuhan lingkungan, bekerja didalam kendala yang diakibatkan oleh lingkungan, dan memasok lingkungan dengan produk yang dibutuhkannya.
Dalam proses ini, kita dapat melihat dengan mudah peranan penting yang dilakukan oleh CIO. CIO
(1) menampilkan sumber-sumber informasi perusahaan dalam perencaaan strategis,
(2) merupakan sumber ahli dalam pengembangan strategis untuk sumber-sumber informasi, dan
(3) berperan pokok dalam pengimplentasian strategis informasi dalam perusahaan.
Kita dapat menyimpulkan pembahasan kita mengenai IRM ini, bahwa CIO
merupakan elemen kunci, dimana ia dapat berfungsi dalam ketiga area.


Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data. Kemudian penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang, komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.


2.12. Aktivitas Sistem Informasi
Data mengenai transaksi bisnis dan kegiatan lainnya harus ditangkap dan disiapkan untuk pemrosesan untuk aktivitas input. Input biasanya berbentuk aktivitas entri data seperti pencatatan dan pengeditan. Para pemakai akhir biasanya memasukan data secara langsung ke dalam sistem komputer, atau mencatat data mengenai transaksi dari beberapa jenis media fisik seperti formulir kertas. Hal ini biasanya meliputi berbagai aktivitas edit untuk memastikan bahwa mereka telah mencatat data dengan benar. Begitu dimasukkan, data bisa dipindahkan ke dalam media yang dapat dibaca mesin, seperti magnetic disk hingga dibutuhkan untuk pemrosesan.
•Pemrosesan Data Menjadi Informasi
Data biasanya tergantung pada aktivitas pemrosesan seperti perhitungan, perbandingan, pemilahan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran. Aktivitas-aktivitas ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data, hingga mengubahanya ke dalam informasi bagi para pemakai akhir. Kualitas data apapun yang disimpan dalam sistem informasi juga harus dipelihara melalui proses terus-menerus dari aktivitas perbaikan dan pembaruan.
•Output Produk Informasi
Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka dalam aktivitas output. Tujuan dari sistem informasi adalah untuk menghasilkan produk informasi yang tepat bagi para pemakai akhir. Produk informasi umum meliputi pesan, lapora, formulir, dan gambar grafis yang dapat disediakan melalui tampilan video, respons audio, produk kertas, dan multimedia.
•Penyimpanan Sumber Daya Data
Penyimpanan adalah komponen dasar sistem informasi. Penyimpanan adalah aktivitas sistem informasi tempat data dan informasi disimpan secara teratur untuk digunakan kemudian
•Pengendalian Kinerja Sistem
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapakan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Kemudian, aktivitas sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan bagi para pemakai.



2.13. Kelayakan Sistem Informasi Perusahaan
System informasi perusahaan merupakan pengeluaran modal yang besar dan harus dievaluasi dengan cara yang sama seperti investasi besar lain yang akan dilakukan oleh organisasi. Yang memperumit investasi itu adalah karena investasi tersebut memerlukan lebih dari sekedar pengeluaran uang yang besar . Manajemen seluruh organisasi harus berkomitmen untuk melaksanakan proses bisnis yang memungkinkan tiap proses bisnis lain di dalam organisasi melihat dan memahami trnasaksi tersebut .Kerumitannya adalah kenyataan bahwa banyak keuntungan SIM perusahaan tidak bersifat financial .

Kelayakan Ekonomis
Jika keuntungan melebihi biaya yang ditargetkan , maka suatu proyek layak secara ekonomis. Akan tetapi sebagian besar kerugiannya berasal dari biaya konsultasi dan pendukung, yang merupakan tambahan atas biaya perangkat lunak dan perangakat ERP yang mula-mula perusahhan pertimbangkan saat membut analisis kelayakan.


Kelayakan Teknis
SIM perusahaan dapat dianggap sebagai aplikasi canggih yang didasarkan pada system manajemen database karena data disimpan disatu database , transaksi yang terjadi berbagai operasi yang tersebar secara geografis mungkin menjadi masalah. Satu hal yang penting SIM perusahaan yang dioperasi kan oleh organisasi besar yang tersebar secara geografis umumnya memerlukan teknologi informasi terkini.





2.14. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Perusahaan
Penerapan SIM perusahaan umumnya berlangsung sekitar dua tahun . penyebab periode waktu yang panjang bukan hanya kerumitan dan ruang lingkup proyek tetapi juga keharusan untuk berurusan dengan system warisan . system warisan adalah system yang umumnya melaksanakan proses bisnis inti perusahaan tetapi dikembangkan bertahun-tahun lalu dan tidak mencakup teknologi dan metodelogi terbaru.

2.15. Kegagalan Sistem Informasi Perusahaan
Kegagalan sistem infomasi perusahaan mencakup proyek yang ditinggalkan sebelum penerapan atau diterapkan begitu gagal sehingga organisasi kembali ke sistem infomasi yang dahulu . Ini merupakan biaya yang buruk karena organisasi umumnya telah menginvestasikan jutaan dolar dan banyak jam kerja dalam proyek SIM perusahaan . Namun kegagalan system informasi perusahaan tidak berarti bahwa organisasi menyerah sepenuhnya .Organisasi tersebut dapat mencoba lagi .
Organisasi dapat meminimalkan kemungkinan kegagalanSIM perusahaan dengan mengambil langkah-langkah
1. Mengerti kerumitan organisasi
2. Mengenali proses yang dapat menurun nilainya bila standarisasi dipaksakan
3. Mencapai consensus dalam organisasi sebelum memutuskan menerapkan system informasi perusahaan

2.16. Masa Depan Sistem Informasi Perusahaan

Manajemen sumber daya perusahaan ( enterprise resource management) adalah gerakan untuk merencanakan dan mengendalikan berbagai proses bisnis dengan mengendalikan deskripsi proses dan data.


2.17. Alat –alat pengembangan ERP yang dipercepat

Waktu dua tahun untuk penerapan SIM perusahaan terlalu lama bagi banyak organisasi . Mereka mungkin memiliki pasar yang terlalu bergejolak , mereka mungkin organisasi kecil tanpa sumber daya yang cukup untuk mendukung proyek selama dua tahun , atau mereka mungkin perlu bereaksi cepat untuk mendukung SIM perusahaan pesaing . apa pun alasan nya , penjual ERP harus memuaskan pelanggan untuk mempertahan kan pertumbuhan industri yang fenomenal .

























BAB III
KESIMPULAN

Definisi sebuah sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem Infomasi Perusahaan adalah sistem berbasis computer yang dapat melaksanakan semua tugas standar bagi seluruh unit organisasi secar terintegrasi dan koordinasi . system perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) adalah system yang memampukan manajemen berbagai proses internal organisasi . memperluas konsep tersebut melampaui batas-batas organisasi melampaui control organisasi sangat memperumit masalah .
Sistem informasi ada karena perangkat keras computer yang penuh daya dan realatif murah ,perangkat lunak system manajemen database yang canggih ,dan kebetulan organisasi untuk memanfaatkan dat di seluruh proses bisnisnya. Banyak pendiri industri computer idak dapat membayangka ndampak yang dibuat teknologi informasi pada pengambilan keputusan manajerial .selama komputer dan perangakat lunak terus meningkat dayanya dan semakin murah , para manajer haurs melihat ke masa depan dan mempersiapkan organisasi mereka untuk memanfaaatkan kemajuan teknoologi
Kebutuhan atas system informasi perusaaahaan begitu besar sehingga suatu industri baru telah berkembang untuk menyediakan perangakat lunak ERP untuk mendukung sitem tersebut . industri ini sudah besar dan berkembang sangat pesat .perangkat lunak yang dihasilkan oleh industri ini khusus dan sangat mahal untuk dikembangkan . lima perusahaan mendominasi industri ini . yang terbesar ,SAP ,sam dengan gabungan empat penjual lain .
Beberapa proyek SIM perusahaan gagal .hasil ini bias sangat membebani perusahaan karenaitu begitu besarnya jumlah uang dan usaha manusia yang
diperlukan untuk menerapkan SIM perusahaan . Namun , manfaat potensialnya begitu besarnya sehingga bahkan organisasi yangtelah gagal sering memulai prosesnya lagi .

































DAFTAR PUSTAKA

Gordon B. Davis, kerangka dasar System Informasi Manajemen bagian I
pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002
Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2003.
O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra
Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Teguh Cahyono, Sistem Informasi : Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Aplikasi,Penerbit Graha Ilmu. .
http://www.scribd.com/doc/20400673/MAKALAH-SISTEM-INFORMASI
manajemen 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen 16 Oktober 2010 pukul
21:00 WIB
http://lupherblueniz.blogspot.com/2009/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB









LAMPIRAN






• Model dibagi memjadi 4, yaitu :
1. Phisik

Penggambaran entitas secara 3D.
2. Naratif
Bersifat lisan atau tulisan, digunakan oleh manajer.
3. Grafik
Penggambaran entitas dalam bentuk symbol, digunakan
oleh Analisis System dalam bentuk diagram alur.
4. Matematik
Berupa rumus-rumus, digunakan oleh manajer untuk
pemecahan masalah.
• Kegunaan Model :
1. Mempermudah pengertian.
2. Mempermudah komunikasi.
3. Memperkirakan masa depan.
• Diantara ke 4 model yang dianggap paling minim adalah model phisik.
• Sistem Fisik
Lebih berkategori oleh sistem terbuka.
Input -----> Proses -----> Output
• Sumber daya Fisik
Mesin, Material, Pemasok, Money berada diluar lingkungan perusahaan.
• Sistem Konseptual
Lebih kearus informasi termasuk ke sistem informasi tertutup.
• Pengendalian Manajemen ( Manajer )

• 3 Keuntungan manajemen by exeption :

1. Manajer mempunyai banyak waktu dan akan muncul jika ada permasalaha.

2. Tiap keputusan dapat mempunyai perhatian yang menyeluruh.

3. Perhatian dipusatkan pada peluang-peluang yang tidak diperhatikan.


• 4 Dimensi dipakai oleh manajer :

1. Informasi tersebut relevan ( sesuai permasalahan ) .

2. Informasi tersebut akurat ( benar ).

3. Ketepatan waktu.

4. Lengkap ( informasi harus lengkap ) .



• ku2ht3rry.wordpress.com
• 18oct2011
Gambar 1. Model Sistem Umum Perusahaan

emroses informasi berada pada sebelah kiri. Ia mencakup komputer dengan database yang berisi data dan infomasi yang berasal data dan informasi yang berasal dari internal dan lingkungan dan juga perpustakaan software. Unsur penting lain yang walaupun tidak nampak pada model tersebut adalah staf spesialis infomasiPemroses informasi memberikan informasi dalam tiga bentuk dasar kepada pemakai SIM. Pemakai, yang ditampilkan di tengah dengan diagram organisasi ditempatkan pada tingkat organisasional dan dalam semua area fungsi.
Sisi sebelah kanan dari model menunjukkan bagaimana informasi digunakan dalam pemecahan masalah. Tanda panah besar yang menghubungkan ketiga bentuk informasi dengan langkah pemecahan masalah menunjukkan bagaimana pemakai menerapkan output SIM. Informasi tersebut memberi keterangan kepada masalah, bukan kepada keputusan tertentu, dan ia diperuntukkan bagi manajer untuk menentukan bagaimana informasi tersebut akan digunakan.
http://chanisia.wordpress.com/2010/01/01/sistem-informasi-pada-perusahaan/
18 oct 2011


Gambar 2. Model Sistem Informasi Manajemen


















Gambar 3. Piramida Tingkatan Managemen

Sistem Informasi (DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.KOM) TEKNIK INFORMATIKA,.UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI JAKARTA.

SISTEM INFORMASI KEUANGAN












DOSEN : NAHOT FRASTIAN, S.KOM

Penyusun :
 Hermawan 201043500100
 Della Novryanti 201043500101
 Eko Budi.S 201043500140
 Mat Herwanto 201043500178

KELAS R3B
OKTOBER, 2011

LEMBAR PERSEMBAHAN

"Dalam hidup ini selalu ada pilihan yg harus kita ambil, setelah kita memilih kadang sangat susah untuk kita jalankan. Menyedihkan memang, tapi bukankan lebih menyedihkan lagi bila kita tidak menyelesaikan apa yang sudah kita mulai?"
-Shinobu Inokuma (salad day, 2000)-


Dengan kerendahan hati karya yang sederhana ini kami persembahkan untuk :
 Teman-Teman Kelas R3B
 Dosen NAHOT FRASTIAN,S.KOM Mata Kuliah Sistem Informasi
 Serta seseorang yang Kami sayangi










KATA PENGANTAR

Allhamdulillah, segala puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan kami ALLAH SWT yang telah memberi izin dan membantu kami dalam menyelesaikan Makalah Sistem Informasi Keuangan ini .
Adapun makalah ini kami buat, demi memenuhi nilai tugas pertama yang di berikan kepada dosen kami tercinta pak Nahot Frastian, S.kom dalam mata kuliahnya Sistem Informasi .
Dengan sepenuh hati, penulis menyadari akan adanya banyak campur tangan dan sumber-sumber yang membantu dalam memberikan informasi dan masukan untuk makalah ini yang mungkin masih banyak kekurangan didalamnya .
Tak luput juga penulis ucapkan banyak terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat dan tersayang :
1. Pak Nahot Frastian, S.kom selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi.
2. Orang tua kami yang senantiasa tiada henti memberikan motivasi kepada kami.
3. Seluruh rakyat kelas R3B Teknik Informatika.
4. Perpustakaan UNINDRA
5. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, namun tidak mengurangi rasa terimakasih kami .
Dengan menyadari tingkat kemampuan kami dalam membuat makalah ini, kami tidak menutup kemungkinan jika saudara saudari ingin memberikan kritikan yang tentunya sangat membangun jiwa dan cara berfikir kami.

Jakarta, Oktober 2011
Penyusun


Kelompok dua


DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSEMBAHAN....................................................................................I
KATA PENGANTAR..............................................................................................II DAFTAR ISI...........................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah…......................................................................2
1.3 Tujuan Makalah…….....................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi……………………………………….……3
2.2 Definisi Sstem Informasi Keuangan....................................................3
2.3 Fungsi Sistem Informasi Keuangan......................................................5
2.4 Tujuan Sistem Informasi Keuangan……………………………..…5
2.5 Model Sistem Informasi Keuangan….. ……………………..……..6
2.5.1 Subsistem Input…………………………………………6
2.5.2 Subsistem Output………………………………………10
2.6 Perkembangan Sistem Informasi Keuangan berbasis Komputer…26
2.7 Model End User Computing……………………………………...29
2.8 Contoh Jasa Database Keuangan…………………………………29
2.9 Pengaruh Manajemen Pada Bentuk Penyajian Informasi Keuangan.30
2.10 End User Computing……………………………..………………..31
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………...…….32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................IV





BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan Tekhnologi yang semakin kian menjamur disegala aspek dan segala kalangan, telah mengharuskan kita untuk mengubah cara pandang dalam diri kita bahkan dalam dunia luar yaitu pergaulan dan perusahaan.
Tanpa penguasaan dan pemahaman akan teknologi informasi ini, tantangan globalisasi akan menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap pihak lain dan hilangnya kesempatan untuk bersaing karena minimnya pemanfaatan teknologi informasi. Mengingat perkembangan teknologi informasi yang demikian pesat, maka upaya pengembangan dan penguasaan teknologi informasi yang didasarkan pada kebutuhan sendiri haruslah mendapat perhatian maupun prioritas yang utama untuk dapat menjadi masyarakat yang lebih maju.
Kemajuan TI sendiri telah mengubah cara perusahaan dalam mengumpulkan data, memproses dan melaporkan informasi keuangan. Oleh karena itu auditor akan banyak menemukan lingkungan dimana data tersimpan lebih banyak dalam media elektronik dibanding media kertas. . Auditor harus menentukan bagaimana perusahaan menggunakan system TI untuk mencatat, memproses dan melaporkan transaksi dalam laporan keuangan.
Untuk mendapatkan informasi yang berkualitas, perlu diadakan sebuah sistem informasi sebagai media pembangkitnya. Sistem informasi merupakan cara untuk menghasilkan informasi yang berguna. Informasi yang berguna tersebut akan mendukung sebuah pengambilan keputusan bagi pemakainya.
Sistem informasi telah menspesifikasikan dirinya tak hanya dalam bentuk umum, namun banyak hal dan bidang yang sangat berkaitan dengan sistem informasi. Salah satu contohnya adalah sistem informasi keuangan.
Sistem informasi keuangan ini khususnya di dalam sebuah lembaga perusahaan sangat diperlukan bagi accounting, pemilik saham, dan mereka semua yang terkait dalam perusahaan tersebut. Namun sistem informasi keuangan tidak hanya membantu accounting menangani tugas dasarnya. Kita mengetahui bahwa fungsi keuangan berkaitan dengan administrasi perusahaan. Pada mulanyan harus diperoleh uang untuk memulai dan mendukung manufaktur, pemasaran, dan aktivitas lainnya. Kemudian pendanaan tersebut harus dikontrol agar dapat digunakan secara efektif, sehingga mendapatkan hasil yang maksimal. Keuangan perusahaan tersebut dapat diatur oleh Kepala Bagian Keuangan yang mempunyai tanggung jawab yang besar dalam mengelola keuangan perusahaan agar tidak memberikan laba tersendiri bagi perusahaannya. Maka seorang Kepala Bagian Keuangan yang berwenang tersebut harus sangat faham akan tugas dan tanggung jawabnya serta mengerti benar akan sistem informasi keuangan yang menjadi dasar dan pondasi bagi pekerjaannya.


1.2 Rumusan Masalah
Rumusan makalah ini menjelaskan tentang :
1. Definisi Sistem Informasi
2. Definisi Sistem Informasi Keuangan
3. Model Sistem Informasi Keuangan
4. Contoh Sistem Informasi Keuangan di Dalam Perusahaan

1.3 Tujuan Makalah
1. Agar Pembaca bisa mengerti dengan jelas dari Sistem Informasi Keuangan
2. Pembaca dapat mengerti model Sistem Informasi Keuangan
3. Pembaca dapat memiliki gambaran tentang pengaplikasian Sistem Informasi Keuangan di dalam perusahaan
4. Pembaca dapat menambah ilmu tentang Sistem Informasi Keuangan




BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Sistem Informasi
Apa sih Sistem Informasi ?
Sistem informasi terdiri dari dua kata, yaitu sistem dan informasi. Sistem adalah suatu kesatuan utuh yang terdiri dari beberapa bagian yang yang saling berhubungan dan berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Sedangkan informasi adalah merupakan hasil dari pengolahan data menjadi bentuk yang lebih berguna bagi yang menerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian nyata dan dapat digunakan sebagai alat bantu untuk pengambilan keputusan .
Menurut pendapat James B Bower dan kawan-kawan dalam bukunya Computer Oriented Accounting Information System, maka sistem informasi memiliki pengertian sebagai berikut :
Sistem informasi adalah suatu cara tertentu untuk menyediakan informasi
Yang dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi dengan cara yang sukses
Dan untuk organisasi bisnis dengan cara yang menguntungkan.
Namun pada dasarnya sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.




2.2 Definisi Sistem Informasi Keuangan
Lalu, apasih sistem informasi keuangan itu ??
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
Peranan sistem informasi keuangan saat ini sangat penting bagi seluruh pelaku ekonomi yang saat ini sudah jarang menggunakan uang tunai dan lebih memilih menggunakan layanan perbankkan dan layanan elektronik sebagai transaksi pembayaran. Maka, untuk menunjang operasionalnya lembaga keuanganan/perbankkan harus meningkatkan sistem informasi keuangannya agar lebih handal dan dapat dengan mudah diakses oleh nasabahnya yang pada akhirnya akan membuat nasabahnya bergantung dengan elektronik online seperti penarikan uang online (ATM).
Akan tetapi, layanan sistem informasi keuangan modern ini hanya dapat berkembang di kota kota besar yang menjadi pusat pertumbuhan negara itu sendiri. Sehingga didalam daerah daerah agak lamban pertumbuhan dan perputaran keuangannya. Harusnya pemerintah dapat dengan segera mengembangkan tekhnologi dan infrastrukturnya kedaerah dengan membuka cabang-cabang yang serupa dengan dikota kota besar yang sudah modern ini.
Pemerintah juga harus dapat memberikan himbauan kepada para pihak asuransi atau bank agar dapat bertukar informasi dan pendapat untuk meningkatkan sistem informasi keuangan yang dapat mengoptimalkan keuangan negara sendiri serta dengan mudah diakses oleh daerah terpencil sekalipun yang berada didalam negara tersebut.


Dan kini pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut.
Sektor ini memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa – jasa mereka kepada pelanggan mereka. Selanjutnya teknologi informasi mulai digunakan dan diterapkan untuk membantu operasional dalam proses bisnis secara lebih luas berdasarkan fungsi dan tugas bagian/departemen secara kelompok (island computerized) misalkan aplikasi registrasi yang meliputi pendaftaran pasien, pemberian nomor rekam medik, dan billing sistem, Atau aplikasi keuangan dan akuntansi yang terdiri dari aplikasi piutang, hutang, inventory, cash perangkat keras dan lunak untuk mengelola data (LAN), menghasilkan laporan, dan menyebarkan informasi secara lebih akurat dan menyeluruh.
2.3 Fungsi Sistem Informasi Keuangan
Dari penjelasan penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem informasi keuangan berbentuk laporan keuangan, formulir, buku-buku, dan catatan akuntansi.
Fungsi dari informasi keuangan tersebut adalah :
1. Dapat memperinci laporan keuangan tersebut.
2. Untuk dapat mengikuti jalanya harta dan hutang perusahaan. Di dalam fungsi ini meliputi pemeliharaan terhadap bermacam – macam buku dan rekening seperti kas, rekening – rekening milik dan lain-lain.
3. Untuk mempermudah perencanaan kegiatan-kegiatan perusahaan, tindak lanjut dari pada pelaksanaan dan perbaikan dari rencana-rencana.
4. Membantu pemimpin untuk mempermudah membuat laporan keuangan perusahaannya.
2.4 Tujuan Sistem Informasi Keuangan
Ada beberapa tujuan yang harus dipertimbangkan dalam sistem informasi keuangan, yaitu :
1. Sistem Informasi Keuangan yang disusun itu harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa Standar Akuntansi Keuangan harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
2. Sistem Informasi keuangan yang disusun itu harus mempunyai prinsip aman yang berarti bahwa Sistem Inforamasi keuangan harus membantu menjaga harta milik perusahaan, untuk dapat menjaga keamanan harta milik perusahaan maka Sistem Informasi Akuntansi keuangan harus disusun dengn pertimbangan pengawasan – pengawasan intern.
3. Sistem Informasi keuangan yang disusun harus mempunyai prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan Sistem Informasi
4. keuangan ini harus dapat ditekankan sehingga relatif tidak mahal






2.5 Model Sistem Informasi Keuangan








Kita menggunakan istilah sistem informasi keuangan untuk menjelaskan subsistem CBIS yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam maupun diluar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan. Informasi disajikan dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus, hasil simulasi matematika, komunikasi elektronik dan saran dari sistem pakar.
Seperti sistem informasi fungsional lainya, model sistem informasi keuangan memiliki 2 bagian, yaitu :
2.5.1 Subsistem input
Ada tiga macam subsitem input, yaitu :
a. Subsistem pemrosesan data
Dengan mengumpulkan data internal melalui lingkungan, kita dapat mengetahui hasil akhir atau terminal pengumpulan data dalam bidang manufaktur. Data lain diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan ke dalam database dengan meggunakan terminal atau mikros dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan.
Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil transaksi bisnis dengan perusahaan lain, kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, sistem penerimaan, dan account data payable mengumpulkan data pemasok.
Data internal berfungsi sebagai pemecah dalam operasi perusahaan. Data lingkungan memberikan dasar sebagai pemecah masalah yang lebih berkaitan dengan pelanggan ataupun pemasok.
Pemrosesan data menjalankan tugas yang penting, secara relatif mengikuti prosedur standart, memberikan data yang lengkap, utamanya mempunyai fokus historis, dan memberikan informasi pemecahan masalah mini- mal.
Sinonim dengan Pemrosesan data. Dalam pandangan kita, sistem pemrosesan data adalah sama dengan sistem accounting.
Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.



Pengumpulan data di bidang manufaktur diperoleh dari dokumen sumber dan dimasukkan ke dalam database dengan menggunakan terminal atau dalam jaringan yang ditempatkan di seluruh perusahaan. Subsistem pemrosesan data juga mengumpulkan data lingkungan sebagai hasil dari transaksi bisnis dengan perusahaan lain. Kita telah mengetahui bagaimana sistem entri pemesanan dan account receivable mengumpulkan data dan bagaimana sistem pembelian, penerimaan, dan account payable mengumpulkan data pemasok.
b. Subsistem audit internal
Auditor adalah orang bertugas memeriksa catatan akuntansi untuk menguji kebenarannya.
Auditor intemal adalah pekerja dalam perusahaan, yang biasanya terlibat dalam pekerjaan perancangan dan evaluasi sistem informasi konseptual seluruh perusahaan.
Subsistem audit internal sama dengan subsistem penelitian pemasaran dan subsistem teknik industri, yakni bahwa mereka ini dirancang untuk melakukan studi khusus mengenai operasi perusahaan.
Seorang auditor internal harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang lebih khususnnya dalam bidang komputer. Karna itu adalah penunjang dalam pekerjaannya yang sangat mempengaruhi perusahaan di tempatnya bekerja.
Biasanya seorang auditor internal harus di training untuk mendapatkan pengetahuan dan penilaian kontribusi dari pihak perusahaan. Jika seorang auditor internal hanya dapat menjadi pengawas dengan hanya memperhatikan atau memperbaiki kesalahan, mungkin kontribusi yang didapat dari pihak perusahaan sangatlah minim. Maka, seorang auditor internal harus dapat menunjang kebutuhan dan mengoptimalkan perusahaan dengan pengetahuan dan kemampuan yang ia punya.
Auditor internal, seperti halnya insinyur industri, biasanya hanya terbatas melakukan aktivitas internal. Namun demikian, ada pemikiran diantara internal, bahwa mereka seharusnya lebih rnernberikan perhatian pada lingkungan. Dengan lebih banyak melihat lingkungan pemsahaan, auditor akan perspektif yang lebih luas untuk rnernperhatikan sistem pemsahaan dan ia dapat lebih mempunyai peran dalam tugas konsultasinya.
Selama ini tak ada tanda yang menunjukkan bahwa auditor internal telah memiliki perspektif yang lebih luas tersebut. Namun, untuk mencapai pola yang telah kita terapkan, yaitu sejauh mana CBIS sehamsnya berfungsi, kita telah menyertakan input lingkungan ke dalam subsistern auditing internal.


Namun pada dasarnya, jenis auditor terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Auditor eksternal : auditor yang bekerja pada instansi akuntansi publik. Biasanya terdapat pada perusahaan kecil.
b. Auditor internal : auditor yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri yang sudah memiliki staff. Biasanya terdapat pada perusahaan besaR.













(Diatas adalah posisi auditor internal di dalam organisasi).
Jenis-jenis auditor internal :
1. Audit keuangan
mencatat akurasi keuangan perusahaan. Audit keuangan melakukan verifikasi terhadap keakurangan record perusahaan dan merupakan jenis aktivitas yang dilakukan oleh auditor eksternal. Auditor internal juga melakukan audit keuangan khusus terpisah dari apa yang dilakukan oleh auditor ekstemal, atau dapat beketja sama dengan eksternal.
2. Audt operasional
Bertugas memeriksa efektivitas prosedur. Audit operasional tidak dilakukan untuk memverifikasi keakuratan record, namun untuk memvalidasi (mensyahkan) efektivitas prosedur. Sistem yang dipelajari hampir semuanya bersifat konseptual, bukannya fisik, dan mungkin melibatkan atau tidak melibatkan penggunaan komputer. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3. Audit kesesuaian
Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Bertugas memeriksa efektivitas prosedur secara berkelanjutan. Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik. Audit persetujuan (Kesesuaian) adalah sama dengan audit operasional kecuali bahwa audit persetujuan bersifat keluar. Sebagai contoh, auditor internal bisa secara random menentukan pekerja dan secara perorangan para pekerja diberi cek pembayaran, dan bukannya rnenggunakan pengiriman. Hal ini rnemastikan bahwa nama pada sistem penggajian menggambarkan pekerja yang sebenarnya dan bukannya hanya entri fktif yang dibuat oleh supervisor yang bertanggung jawab, yang hanya ingin mendapat bagian dari pembayaran tersebut.
4. Rancangan sistem pengendalian internal
Rancangan sistem pengendalian Internal merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.Auditor internal berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem. Dalam auditing operasional dan persetujuan, auditor internal mempelajari sistem yang telah ada.

Sifat Pekerjaan Auditor Internal :
• Obyektivitas
Pentingnya Obyektivitas. Seperti halnya auditor ekstemal, unsur yang berbeda dari pekeja lainnya yang hams dimiliki oleh auditor internal adalah obyektivitas. Evaluasi dan saran yang diberikannya adalah untuk mengoreksi sistem orang lain, tidak pernah untuk sistemnya sendiri. Oleh karena itu, ha1 ini akan menjadi sangat gawat hila situasi untuk mengoreksi sistemnya sendiri ini tejadi.
Agar audit intemal selalu dapat menjaga keobyektivitasannya, ia tidak disertakan untuk bertanggung jawab atas sistem yang telah ia bantu dalam pengembangannya. Ia hanya bekeja dalam kapasitasnya sebagai pemberi saran. Ia membuat rekomendasi atau saran kepada manajemen dan membuat keputusan manajemen mengenai apakah mengimplementasikan rekomendasi tersebut atau tidak. Dalam hal ini, auditor intemal melakukan pekejaannya persis sama dengan analis sistem.

• Independen

c.Subsistem Intelijen Keuangan
Sub sistem Intelijen Keuangan digunakan untuk mengidentifikasikan sunber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
Subsistem inteligensi keuangan mengumpulkan data dari masyarakat keuangan, yaitu bank, agen pemerintah, pasar pengaman, dan sebagainya. Subsistem ini memonitor denyut nadi ekonomi nasional dan memberikan informasi kepada eksekutif perusahaan dan analis keuangan mengenai trend yang dapat mempengaruhi kondisi perusahaan. Dalam beberapa tahun yang lalu, lingkungan yang dimonitor subsistem ini telah meluas dari lingkup nasional menjadi internasional.
2.5.2 Subsistem Output
Informasi dalam berbagai bentuk dikirim ke pemakai akhir dan disediakan untuk mereka pakai dalam aktivitasnya. Seperti pengertian dan tujuan dari sistem informasi tersebut, yaitu mengolah atau memberikan informasi kepada penggunanya.
Berikut adalah macam-macam subsistem output :
1. Subsistem peramalan
I. Pengertian
Subsistem peramalan adalah salah satu kegiatan matematis tertua dalam memproyeksikan aktivitas perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Model peramalan telah dikembangkan, yang meliputi data internal dan lingkungan. Data ini akan memberikan dasar bagi perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Model ini berfungsi sebagai alat DSS untuk memecahkan masalah yang menjadi kurang terstruktur karena adanya perpanjangan jangka waktu perencanaan. Aktivitas tahun yang akan datang terutama dipengangaruhi oleh permintaan pasar dan hambatan internal, seperti besarnya kapasitas produksi, dan keuangan yang ada.
Sebagian besar teknik tersebut bersifat informal dan sangat tergantung pada pengetahuan, pertimbangan, dan intuisi manajer. Teknik yang lain menggunakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif telah lama digunakan untuk peramalan sebelum ia doterapkan untuk bidang lain dalam operasi perusahaan

II. Ada tiga dasar fakta peramalan :
(1). Semua pemikiran peramalan berdasarkan proyeksi dimasa lalu.
=> untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa depan, kita memerlukan data dimasa lampau yang sangat berguna untuk menjadi pengingat atau tolak ukur. Disinilah laporan keuangan atau accounting sangat diperlukan.
(2). Semua peramalan adalah keputusan semi terstruktur
=> keputusan dapat diukur dari beberapa variabel yang dapat dihitung dan variabel yang tak dapat dihitung.
(3). Tidak ada peramalan yang sempurna.
=> kita dapat mengetahui sendiri bahwa tak ada peramalan yang sempurna atau terprediksi 100%. Peramalan mainframe yang canggih pun tidak dapat meramalkan 100%.
Para manajerpun menyadari akan hal ini, oleh sebab itu diperlukan penelitian yang banyak untuk menggunakan peramalan sebagai perencanaan dimasa depan.


III. Sistem Peramalan
Merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada tiga pemikirin peramalan :

1. Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu
2. Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur
3. Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.

IV. Terdapat dua jenis peramalan :
1) Peramalan jangka pendek ,dilakukan oleh area fungsional.
2) Terdapat Peramalan jangka panjang,dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (sutu kelompok khusus yang hanya mempunyai tangung jawab perencenaan).

V. Di sini juga ada lima metode peramalan,antar lain:
1) Metode peramalan nonkuatif,tidak melibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif. Manajer melakukan penalaran, seperti, "Kami menjual dua ribu unit pada tahun la1u dan kami harus dapat meningkatkan penjualan tersebut. Maka, saya pikir kami akan menjual dua ribu lima ratus pada tahun yang akan datang." Ramalan seperti ini hanya mempunyai sedikit dasar atau bahkan tidak sama sekali, atau ramalan tersebut dapat dihasilkan dari pengalaman penglihatan bisnis yang telah bertahun-tahun. Banyak manajer yang dapat melakukan pendekatan non-kuantitatif ini dengan sangat baik.
2) Metode kuantitatif,melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan di ramal. Ia melibatkan hubungan aktivitas yang menjadi ramalan, seperti penjualan, dengan beberapa aktivitas lainnya, seperti jumlah tenaga penjual.
Beberapa perusahaan telah menetapkan metode formal yang mencakup metode kuantitatif, yaitu :
- Teknik konsesnsus panel : terdiri atas kelompok ahli yang secara terbuka membahas faktor yang berhubungan dengan masa depan dan melakukan sebuah proyeksi yang didasarkan pada input kombinasi.
- Metode delphi : melibatkan sekelompok ahli yang tidak bertemu secara perorangan, namun mereka memberikan respon kepada serangkaian quesioner yang dibuat oleh seorang koordinator. Setiap putaran kuesener menggabungkan input dari putaran sebelumnya. Dengan demikian, sedikit demi sedikit isinya tersaring terus.
- Rapat elektronik : Rapat elektronik dilakukan para ahli membahas faktor-faktor penunjang masa depan menggunakan bantuan berupa alat elektronik.

antara dua variabel selama periode sebelumnya, katakan tujuh tahun yang lalu. Sebagai contoh, dalam satu tahun diperkirakan dua puluh tenaga penjual, dan penjualannya sekitar 2300 unit (garis putus-putus). Terlihat dari gambarannya tersebut bahwa hubungan positif berada diantara dua variabel tersebut yaitu lebih banyak tenaga penjual yang diperkirakan, maka akan lebih tinggi pula penjualannya.
Analisis regresi memungkinkan penggunaan model matematis untuk menentukan hubungan dengan cara yang sangat tepat. Ketika model tersebut dijalankan, baris regresi dapat diperpanjang ke seluruh point, sehingga jarak total dari tiap point ke baris adalah pada tingkat yang minimum. Baris ini sangat cocok dengan point tersebut. Manajemen kemudian dapat menggunakan abris regresi untuk meramalkan penjualan berdasarkan pada jumlah tenaga penjual tertentu. Sebagai contoh, jika perusahaan mempekerjakan lima puluh tenaga penjual, ia dapat mengansumsikan bahwa penjualan akan menjadi sekitar 5000 unit.
3) Model Ekonomotrik
Jenis model peramalan yang paling kompleks adalah model ekonometrik, yang menggunakan sejumlah persamaan untuk memproses data ekonomi. Istilah model ekonomi makro juga digunakan, karena model tersebut mensimulasi seluruh aktivitas ekonomi nasional, bukannya hanya pada satu perusahaan (model mikro). Perusahaan juga akan menggunakan proyeksi nasional, seperti yang dihasilkan oleh model ekonometrik, untuk memproyeksikan aktivitasnya sendiri.
Setiap variabel independen dalam persamaan ini berasal dari sejumlah persamaan yang lain. Contoh, pengeluaran konsumsi perorangan dihitung dari persamaan yang berkaitan dengan pendapatan, income, pengeluaran, pajak yang dibayarkan, dan tabungan. Variabel dalam persamaan ini dihitung dari tingkat persamaan yang lebih rendah lagi, dan seterusnya. Oleh karena itu, model tersebut adalah sebuah jaringan hirarkis dari beberapa persamaan.
Perusahaan besar pun belum tentu bisa menciptakan model ekonometriknya sendiri dan mengumpulkan serta memelihara data ekonometriknya tersebut. Oleh karena itu, banyak econometric forecasting firm (perusahaan peramalan ekonometrik) yang beroperasi di seluruh dunia selama akhir tahun 1960-an dan tahun1970-an. Sebagian besar perusahaan Fortune 500 dan pemerintah federal berlangganan dengan pelayanan tersebut.

4) Menempatkan peramalan dalam persepektif
Manajer pada semua tingkat dan dalam semua bidang melakukan ramalan dengan suatu cara atau cara yang lainnya. Lebih tinggi tingkat manajemennya, maka akan lebih jauh atau panjang cakrawala perencanaannya. Oleh karena itu, peramalan jangka panjang adalah yang paling menjadi minat utama bagi tingkat manajemen puncak. Peramalan jangka pendek lebih dipentingkan bagi tingkat manajemen bawah dan peramalan ini dilakukan oleh semua fungsi perusahaan.
Peramalan jangka panjang harus mempertimbangkan pengaruh ekonomi nasional dan mungkin internasional. Karena adanya sifat yang khusus ini maka tanggung jawab peramalan jangka panjang dipusatkan dalam perusahaan. Pembuatan ramalan adalah tanggung jawab dari subsistem peramalan, dan dalam kerangka kita, ia dilakukan oleh fungsi keuangan. Ia dapat juga dilakukan oleh bagian perencanaan jangka panjang khusus.



2. Subsistem Manajemen Dana
I. Pengertian
Subsistem manajemen dana, bertugas untuk mengelola arus uang, menjaganya agar tetap seimbang dan positif.
Subsistem manajemen dana menggunakan proyeksi aktivitas perusahaan untuk menentukan arus uang masuk dan keluar perusahaan. Manajer dapat mensimulasi beberapa strategi yang dirancang untuk mencapai keseimbangan yang terbaik mengenai arus masuk dan arus keluar selama jangka waktu yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang, misalnya tahun yang akan datang.
Arus yang seimbang mengurangi kebutuhan yang tidak penting mengenai modal operasi pinjaman yang tidak diperlukan dan meningkatkan perolehan kembali dana surplus yang diinvestasikan. Model cash flow dapat dibuat dengan menggunakan bahasa prosedur, bahasa pemodelan, bahasa generasi keempat atau menggunakan spreadsheet elektronik. Ini merupakan bidang yang cocok untuk penerapan expert system.


Kita telah mengetahui bahwa fungsi keuangan menggambarkan arus uang dalam perusahaan. Subsistem manajemen dana adalah bagian dari sistem informasi keuangan yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat pada arus tersebut.
II. Tujuan subsistem manajemen dana :
1) Memastikan bahwa arus uang yang masuk melalui pendapatan lebih besar dari arus uang yang keluar melalui biaya.
2) Memastikan bahwa keadaan ini akan stabil sepanjang tahun.




3. Subsistem Pengendalian
I. Pengertian
Aktivitas sistem informasi yang penting adalah pengendalian kinerja sistem. Sistem informasi harus menghasilkan umpan balik mengenai aktivitas input, pemrosesan, output, dan penyimpanan. Umpan balik ini harus diawasi dan dievaluasi untuk menetapkan apakah sistem dapat memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Aktivasi sistem yang tepat harus disesuaikan agar produk informasi yang tepat dihasilkan para pemakai akhir.
Ada lebih banyak software aplikasi tertulis untuk bidang keuangan yang telah dikembangkan dari pada untuk bidang yang lain. Software tersebut kebanyakan berupa paket pemrosesan data, seperti payroll (penggajian), inventarisasi, dan count receivable.
Sistem informasi keuangan memberikan informasi dalam tiga bentuk utama yaitu laporan berkala, laporan khusus, dan hasil simulasi matematis. Yang penting dari fasilitas output ini adalah bahwa ia digunakan oleh perorangan dan organisasi di luar maupun di dalam pemsahaan. Pemegang saham perusahaan, anggota masyarakat keuangan, pemerintah, dan pemasok membutuhkan jenis informasi untuk menjelaskan kondisi keuangan perusahaan yang berbeda-beda. Juga, sebagian informasi keuangan ditujukan kepada kelompok dan organisasi yang belum pernah dan belum akan diasosiaslkan dengan pemsahaan secara langsung, yaitu keamanan, pendidik, dan investor yang potensial.
Anggaran operasional adalah sejumlah uang yang tersedia untuk digunakan dalam memenuhi tujuan operasional.
III. Proses pembuatan anggaran :
a. Pendekatan dari atas ke bawah (pendekatan top down).
Bila dilakukan pendekatan top-down, eksekutif pemsahaan menentukan jumlah anggaran yang kemudian penentuannya dibebankan kepada tingkat di bawahnya. Rasionalisasi pelaksanaan pendekatan ini adalah bahwa eksekutif mempunyai pemahaman yang paling baik mengenai tujuan jangka panjang perusahaan dan dapat mengalokasikan dana yang dapat digunakan oleb perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun demikian, anggaran seperti itu mungkin dipandang oleb manajer tingkat bawah sebagai tujuan yang tidak realistis. Di sini penyusunan anggaran dilakukan oleh orang yang tidak tahu situasi yang sebenarnya.
b. Pendekatan dari bawah ke atas (pendekatan bottom-up)
Bila dilakuka pendekatan bottom-up, proses penyusunan anggaran dimulai dari tingkat organisasional paling bawah dan naik ke atas. Logikanya adalah bahwa orang yang berada pada tingkat bawah adalah yang paling dekat dengan tindakan dan paling dapat menentukan kebutuhan sumbemya. Namun demikian, log'ia ini biasanya tidak dapat diterima oleh eksekutif perusahaan, karena manajer tingkat bawah ini mungkin akan meminta anggaran dalam jumlah yang tidak realistis.


c. Pendekatan partisipasi
Karena adanya kelemahan dari pendekatan top-down dan bottom-up tersebut, maka yang paling umum dilakukan adalah proses penyusunan anggaran partisipatif. Yaitu, orang yang akan menerima dana turut ambil bagian dalam penyusunan jumlah dana tersebut. Ini adalah pendekatan give and take, yakni bahwa manajer pada berbagai tingkat melakukan negoisasi untuk menyusun anggaran agar semuanya mendapatkan kepuasan. Manajer tingkat menengah berperan pokok dalam proses ini, yaitu dengan memberikan pandangan jangka panjang kepada eksekutif dan memberikan pandangan mengenai kehutuhan jangka pendek bagi manajer tingkat bawah.



IV. Rasio Penampilan
Selain untuk menyusun anggaran, subsistem pengontrolan juga menghasilkan sejumlah rasio penampilan, yang memungkinkan manajer pada semua tingkatan untuk membandingkan penampilan mereka dengan standart internal, dan juga dengan standart industri dari perusahaan tersebut, serta mungkin dengan bisnis secara keseluruhan. Rasio ini dihitung dengan menggunakan total rekapitulasi dari transaksi accounting.
Hanya ada beberapa rasio. Diantaranyam yang paling terkenal adalah current rasio, yang mengukur tingkat hutang jangka pendek dengan aset yang dapat diubah menjadi cash dengan mudah, yang dapat dicakup oleh unite perusahaan atau organisasional.
Rasio sebesar 1,0 atau lebih besar adalah yang diinginkan, karena ia berarti bahwa hutang dapat ditutup tanpa harus menjual beberapa aset.
Rasio populer yang lain adalah inventory turnover. Umumnya, lebih tinggi rasionya akan lebih baik. Rasio adalah indikasi dari kemampuan manajer untuk menjaga pergerakan stok.
Rasio seperti diatas digunakan oleh manajer dan orang luar (seperti analis keuangan, calon investor, dan pemegang saham) untuk memonitor penampilan perusahaan. Rasio ini mewakili gambaran inti dari data accounting dan memberikan cara yang sederhana untuk memahami data tersebut.
CBIS tidak dapat memberikan bantuannya dalam menghasilkan rasio tersebut. Kebanyakan ini telah dilakukan sebelum adanya komputer yaitu secara laboratoris dikerjakan dengan menggunakan sistem manual, keydriven, dan punched card (kartu berlubang). Komputer hanya dapat sedikit membantu dalam penghitungan rasio.


















Anggaran operasi untuk sebuah unit, seperti departemen atau divisi, terdiri atas jumlah untuk tiap item pengeluaran pokok (gaji, telepon, sewa, pemasok, dan sebagainya). Item pengeluaran ini biasanya dialokasikan per bulan sepanjang tahun fiskal agar sesuai dengan tingkat fluktuasi aktivitas. Setiap manajer yang mempunyai tanggung jawab anggaran ini menerima laporan bulanan, yang menunjukkan pengeluaran sebenamya dari tiap unit dibandingkan dengan anggaran .

Laporan ini biasanya mempunyai dampak yang besar pada manajer. Dalam beberapa perusaham, rencana kompensasi manajemen sebagian didasarkan pada penampilan anggaran. Mungkin perusahaan akan memberikan bonus jika penampilannya tidak melenceng dari anggaran. Tujuannya adalah untuk memenuhi jumlah keseluruhan yang dianggarkan selama setahun. Manajer bekerja untuk mencapai tujuan tersebut dengan cara melakukan monitoring terhadap laporan bulanan dan merespon varian yang melenceng. Teknik drill-down dapat dijadikan cara yang efektif untuk mendapatkan varian secara lebih lengkap.

2.6 Perkembangan Sistem Informasi Keuangan Berbasis Komputer (CBFIS)
Usaha penerapan computer dalam bidang bisnis terus berkembang sesuai dengan perkembangan tekhnologi informasi dan telekomunikasi. Tahapan perkembangan tersebut yaitu :
 Fokus awal pada data (electronic data processing – EDP)
Didukung dengan munculnya punched card dan keydriven bookkeeping machines, dan perusahaan umumnya mengabaikan kebutuhan informasi para manajernya. Aplikasi yang digunakan system informasi akuntasi (SIA).
 Fokus baru pada informasi (management information system – MIS)
Seiring dengan diperkenalkannya generasi baru alat penghitung yang memungkinkan pemrosesanya lebih banyak. Haltersebut diorientasikan untuk konsep penggunaan computer sebagai system informasi keuangan, yang berarti bahwa aplikasi computer harus diterapkan dengan tujuan utama untuk menghasilkan informasi keuangan.
 Fokus revisi pada pengambilan keputusan (Decision support system – DSS)
Merupakan hal yang berbeda dengan konsep SIM DSS adalah system penghasil informasi yang ditunjukan pada suatu masalah tertentu yang harus dipecahkan serta diambil keputusan oleh manajer.

 Fokus sekarang pada komunikasi (Office Automation – AO)
OA memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas diantara para manajer dan pekerja kantor melalui penggunaan alat-alat elektronik OA telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti koferensi jarak jauh (telecomference), voice mail, e-mail, electronic calendaring, faxsimile transmission, dan desktop publishing. Istilah tersebut lainnya dalam menggunakan semua aplikasi OA tersebut dinamakan dengan kantor virtual (virtual office).
 Fokus potensial pada konsultasi (artificial intelligence/expert system – AI/ES)
Ide dasar AI adalah computer dapat deprogram untuk melaksanakan sebagiann penalaran logis yang sama seperti manusia. System pakar adalah suatu system yang berfungsi sebagai seorang spesialis dalam suatu bidang. System yang menggambarkan segala macam segala macam system yang menerapkan kecerdasan buatan untuk pemecahan masalah dinamakan dengan system berbasis pengetahuan (knowledge – bases systems).
Manajer keuangan membuat keputusan untuk memecahkan masalah dengan memanfaatkan data dan informasi. Informasi disajikan dalam bentuk lisan maupun tertulis oleh suatu pengolah informasi keuangan. Pada bagian pengolahan dengan computer terdiri dari lima bidang yakni SIA, SIM, DSS, Kantor virtual, dan system berbasis pengetahuan. Hal tersebut dinamakan dengan system informasi keuangan berbasis computer (computer based financial information system).
Gambar menunjukan model CBFIS.
















2.7 Model End User Computing
=> Justifikasi dan Pengembangan CBFIS
Pada keadaan awal perusahaan mengeluarkan biaya komputerisasi dihitung berdasarkan biaya tenaga administrasi yang digantikan. Selanjutnya pada keadaan kemudian biaya komputerisasi dihitung dengan laba yang mungkin akan dihasilkan dengan memanfaatkan system berbasis computer. Sedangkan keadaan sekarang biaya komputerisasi dihitung dengan ukuran maupun kualitatif.
Justifikasi computer menjadi semakin sukar dengan bangkitnya system-sistem yang berorientasi informasi. SIM atau DSS dapat menghasilkan laporan yang berharga.
Nilai sepotong informasi sukar untuk ditafsir. Salah satu pendekekatannya adalah dimana perusahaan menerapkan laporan kemudian dibandingkan dengan laba pada periode sebelumnya. Hal tersebut hamper tidak mungkin terlaksana dalam dunia bisnis yang dinamis. Umumnya ada banyak factor yang member kontribusi pada laba, dan memisahkan salah satu adalah hal yang nyaris mustahil.

2.8 CONTOH JASA DATABASE KEUANGAN
Sejumlah besar database informasi keuangan tersedia bagi perusahaan melalui cara berlangganan. Dengan membayar biaya langganan, perusahaan dapat mengakses pusat database dari penyedia jasa atau menerima database yang diperbarui dalam bentuk CD-ROM secara berkala.
Salah satu jasa tersebut adalah Datastream Informartion Service. Perusahaan yang berlangsung memberikan pada Datastream profil keuangan yang merinci jenis informasi yang diinginkan. Profil ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh akses ke database Datastream melalui internet. Database Datastream berisi data neraca perusahaan-perusahaan A.S, Kanada dan internasional, informasi ekuitas historis dan saat ini, informasi obligasi, dan data ekonomi rinci. Database tersebut menyediakan data neraca, keuangan dan rasio lebih dari 6.000 perusahaan publik A.S., 300 perusahaan Kanada dan beberapa perusahaan di Asia dan Eropa.
Datastream adalah jasa berlangganan, tetapi intelijen keuangan serupa dapat diperoleh dari internet tanpa membayar biaya khusus. Tiga jasa tersebut adalah Dun&Bradstreet, Barron’s dan Bloomberg.

Dalam beberapa tahun terakhir ketersediaan informasi keuangan berbasis komputer seperti yang disediakan oleh jasa berlangganan dan penyedia jasa internet telah meningkatkan kemampuan subsistem intelijen keuangan untuk terus mengikuti perkembangan terakhir lingkungan keuangan
2.9 Pengaruh Manajemen Pada Bentuk Penyajian Informasi Keuangan
Selain keberadaan manajer itu ada di berbagai tingkatan organisasi atau perusahaan. Manager juga dijumpai dibidang fungsional perusahaan, tempat berbagai sumberdaya dipisahkan menurut jenis pekerjaan yang dilakukan. Pembagian bidang fungsional pada umumnya :
a. Bidang fungsional keuangan
b. Bidang fungsional jasa informasi
c. Bidang fungsional pemasaran
d. Bidang fungsional sumberdaya manusia
e. Bidang fungsional manufaktur

Selanjutnya dengan tugas manajer secara umum :
1. Perencanaan
2. Penataan,atau pengorganisasian
3. Penyusunan staff
4. Pengarahan
5. Pengawasan

Seorang manajer merencanakan apa yang akan mereka lakukan (dalam ukuran jangka pendek, menengah dan panjang). Kemudian, mereka melakukan pengorganisasian untuk mencapai rencana tersebut. Selanjutnya mereka menyusun staf organisasi sesuai dengan kebutuhan sumberdaya yang dibutuhkan. Berdasarkan sumberdaya yang ada, mereka mengarahkan untuk melaksanakan rencana. Akhirnya mereka mengendalikan sumberdaya, menjaganya agar tetap beroperasi secara optimal.
2.10 End User Computing
Adalah salah satu metode pengembangan system informasi keuangan berbasis komputer yang dilakukan oleh pemakai sendiri (user).
Perkembangan metode ini didukung oleh :
a. Meningkatnya pengetahuan mengenai komputer.
b. Banyaknya permintaan tidak sebanding dengan sumberdaya yang tersedia
c. Perangkat keras yang harganya semakin murah

Peranan information specialist berubah dari sebagai pengembang menjadi konsultan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari makalah yang telah kami susun, kami dapat menarik kesimpulan bahwa Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi (subsistem dari CBIS) yang memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan perusahaan.
Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem pakar, dan komunikasi elektronik.
1. Input
a) Sistem Informasi Akuntansi, Data akuntansi menyediakan catatan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi, menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi manajemen.
b) Subsistem Audit Internal, terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1) eksternal, biasanya terdapat pada perusahaan kecil. (2) internal, biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri. Ada empat jenis dasar kegiatanaudit internal :
1) Keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
2) Operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur. Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus hidup sistem.
3) Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal. Audit kesesuaian akan berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus berajalan dengan baik.
4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk4) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.
c) Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk mengidentifikasikan sumber – sumber terbaik modal tambahan dan investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak, yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.

2. Output
a) Sistem Peramalan, merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis. Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan : (1) Semua peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu (2) Semua peramalan terdiri dari keputusan semistruktur (3) Tidak ada teknik peramalan yang sempurna.
Terdapat dua jenis peramalan (1) Peramalan Jangka Pendek, dilakukan oleh area fungsional. (2) Peramalan Jangka Panjang, dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu kelompok khususyang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua metode peramalan, antara lain :
1) Metode peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif.
2) Metode Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan antara kegiatan yang akan diramal.
b) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.






DAFTAR PUSTAKA

Gordon B. Davis, kerangka dasar System Informasi Manajemen bagian I
pengantar.
Husein, Muhammad Fakhri dan Amin Wibowo. Sistem Informasi Manajemen.
Yogyakarta : UPP AMP YKPN, 2002
Kadir, Abdul. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta : Andi Offset, 2003.
O’Brien, James A. Pengantar Sistem Informasi. Jakarta : Salemba Empat, 2005.
Raymond McLeod, Jr. System Informasi Manajemen, penerjemah: Hendra
Teguh SE,AK. editor: Hardi Sukardi MBA,Msc.,SE (MM – UI).
Teguh Cahyono, Sistem Informasi : Konsep Dasar, Analisis Desain dan
Aplikasi,Penerbit Graha Ilmu. .
http://www.scribd.com/doc/20400673/MAKALAH-SISTEM-INFORMASI
manajemen 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen 16 Oktober 2010 pukul
21:00 WIB
http://lupherblueniz.blogspot.com/2009/11/makalah-sistem-informasi-manajemen.html 16 Oktober 2010 pukul 21:00 WIB