Universitas Indraprasta PGRI (d.h) STKIP PGRI Jakarta
- Deradikalisasi Agama
- Kegagalan Institusi, Kegagalan Negara
- Membangun Manfaat Nasional Demokrat
- Capres Independen dan Penguatan Parpol
Deradikalisasi Agama
Deradikalisasi agama merupakan upaya untuk menanamkan pemahaman agama yang ramah dan damai dalam perspektif kebhinekaan sehingga setiap pemeluk agama mau menerima perbedaan dengan wajar (tulus) dan lapang dada. Merespon perbedaan secara radikal, tanpa kompromi, bertentangan dengan ajaran kedamaian agama.
Kegagalan Institusi, Kegagalan Negara
INSTITUSI adalah norma, aturan main, atau sistem yang mengarahkan, mengatur dan mendinamisasikan kehidupan kolektif, berkelompok. Institusi penting sekali dalam kehidupan berbangsa, berdemokrasi atau bernegara karena institusi bisa berperan sebagai struktur dan mekanisme di dalam tatanan sosial.
Membangun Manfaat Nasional Demokrat
Tatkala politik menjadi panglima, rakyat tak kebagian space untuk bicara tentang kondisi ekonominya.
Capres Independen dan Penguatan Parpol
Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah mengusulkan perlunya amandemen kelima Undang-Undang Dasar 1945. Di antara pasal yang menjadi target amandemen adalah ketentuan mengenai pencalonan presiden.
Depok, Webnasdem – Nasional Demokrat menaruh perhatian tinggi terhadap kaderisasi pemuda. Ormas ini sangat sadar akan pentingnya peran pemuda dalam proses perubahan dan perbaikan kehidupan berbangsa dan bernegara. Ketua Umum Surya Paloh pernah menegaskan, kaum muda adalah elemen penting penggerak Restorasi Indonesia.
Jakarta, Webnasdem - Berkembangnya ide tentang pembatasan jumlah partai politik seperti yang tertuang dalam UU No 2 tahun 2011 tidak serta merta menjadikan sistem politik ke arah perubahan. Wacana ini justru berlawanan dengan semangat UUD 1945 tentang hak-hak politik setiap warga untuk mendirikan partai politik. Hal ini ditegaskan Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan Ormas Nasional Demokrat Ferry Mursyidan Baldan dalam diskusi bertajuk “Prospek Parpol Baru pada Pemilu 2014”. Diskusi yang diprakarsai perkumpulan oleh senior GMKI dan Forum wartawan Pemilu ini diselenggarakan di Galeri Café Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Ahad (1/5).
Babel, Webnasdem - Ketua Umum Surya Paloh menegaskan bahwa Nasional Demokrat adalah "Organisasi kemasyarakatan yang mengerti politik, berpolitik, tetapi bukan menjadi Partai Politik." Namun demikian Nasional Demokrat menghargai inisiatif kader-kadernya yang membentuk Partai Nasdem.
Babel, Webnasdem - Peringatan HUT ke-1 organisasi masyarakat Nasional Demokrat wilayah Provinsi Bangka Belitung yang jatuh pada hari ini (28/4), diselenggarakan di Ballroom Hotel Novotel, Pangkal Pinang. Dalam acara tersebut hadir sekitar 1000 anggota dan kader Nasional Demokrat.
Nasdem Jakarta – Setelah ditinggalkan Daniel Adoy sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nusa Tenggara Timur beberapa waktu lalu, hari ini (27/4) Ketua Umum Nasional Demokrat Surya Paloh melantik ketua definitif pengganti Adoy di Jakarta. Proses pelantikan berlansung sederhana dan khidmat. Dipercaya untuk memimpin kembali kerja restorasi di bumi NTT adalah Irjen (Purn) Y. Jacki Uly.
Jumat, 1 April 2011
Deklarasi Nasional Demokrat Kab. Tabalong di Tanjung, Kalimantan Selatan
Sabtu, 2 April 2011
Deklarasi Nasional Demokrat Pulau Lombok (5 Kab./Kota) di Lombok Tengah, NTB. Rencananya dihadiri oleh Ketua Umum
Deklarasi Nasional Demokrat Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah
Senin, 22 Nopember 2010
Rapat Rutin Pengurus Pusat Nasional Demokrat
Sabtu, 23 Oktober 2010
Diskusi Kehutanan di Gorontalo
Organisasi kemasyarakatan Nasional Demokrat (Nasdem) Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatra Selatan, dideklarasikan, Sabtu (23/4). Acara berlangsung di Kecamatan Lempung. Nasdem OKI diawaki 45 orang dan diketuai Bob Tamani. Hari Putra ditunjuk sebagai sekretaris. Posisi dewan pakar diisi A. Zainal, sedangkan Muhrodi duduk sebagai Dewan Pertimbangan. Kordinator Nasdem Sumsel Irma Chaniago mengatakan, deklarasi Nasdem di Kabupaten OKI menjadi yang pertama untuk kabupaten di Sumsel. Wakil Sekjen DPP Nasdem itu berharap, tak ada pihak yang menghambat kemajuan Nasdem.
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Kemasyrakatan Nasional Demokrat (Nasdem) Kota Medan, Sumatra Utara, Ahad (24/4) petang, kembali mendeklarasikan kepengurusan Nasdem untuk tingkat kecamatan. Kali ini kepengurusan yang resmi dilantik adalah kepengurusan Nasdem Kecamatan Medan Helvetia beserta kepengurusan ranting di setiap kelurahan.
Pengurus Nasional Demokrat Provinsi Sulawesi Barat meminta calon gubernur yang akan bertarung di Pilkada Sulbar pada Oktober 2011 untuk tidak mengklaim bahwa ormas tersebut secara politik telah mendukungnya.
Sekertaris Jenderal Nasional Demokrat (Nasdem) Pusat, Syamsul Muarif berjanji kepada masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah akan memperjuangkan hak masyarakat yang selama ini terabaikan.
ORGANISASI kemasyarakatan Nasional Demokrat terus melebarkan sayap. Menyusul deklarasi di tujuh kabupaten dan kota di Kalimantan Tengah, giliran Kabupaten Seruyan yang mendeklaras ikan kehadiran gerakan organisasi itu. Seperti ditulis dalam laman resmi Nasional Demokrat, www.nasionaldemokrat.org, ribuan simpatisan yang berasal dari lima kecamatan di Kabupaten Seruyan memenuhi lapangan Lingga Pembuang Hulu, tempat digelarnya acara, kemarin.
Indonesia memilki sumber energi yang melimpah yang bisa dikonversi menjadi tenaga listrik, dari panas bumi, batu bara, bioetanol, hingga bahkan ocean energy mengingat dua pertiga wilayah Indonesia adalah lautan. Ocean energy resources yang dimiliki Indonesia bisa dibilang yang terbaik dan terbesar di dunia.
Karena perkataan thugtatorship baru bagi saya, maka perlu sedikit penjelasan. Perkataan thug berasal dari bahasa Hindi, thag, yang berarti penipu.
Di India, thugees adalah komplotan kriminal terorganisasi yang kerjanya merampok, menjarah, mancilok (Minang: mencuri), dan perbuatan jahat lain. Ada perbedaan mendasar antara thugtatorship dan demokrasi, seperti yang dapat dibaca dalam artikel Prof Alemayehu G Mariam, Thugtatorship: The Highest Stage of African Dictatorship (28 Februari 2011).
Di tengah hangatnya suhu politik nasional tentang fragmentasi partai-partai koalisi di dalam sekretariat gabungan (setgab), dinamika internal terjadi di tubuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Di sela gelaran mukernas pada 24-27 Februari di Yogyakarta, opsi mengagetkan datang dari DPW PKS Jawa Tengah. Bukan soal penyikapan koalisi, melainkan tentang calon Presiden 2014. Mereka mengusulkan Sri Sultan Hamengku Buwono X menjadi capres. Alhasil, tidak hanya mengagetkan, usulan itu menuai reaksi pro-kontra dari berbagai kalangan, baik para petinggi PKS maupun bagi dinamika politik nasional. DPP PKS sendiri menanggapi serius usulan itu, yang berjanji akan membahas usulan ini dan membuat tabulasi sebelum akhirnya memutuskan kebijakan politiknya. Muncullah tanda tanya besar perihal gonjang-ganjing itu. Benarkah nama Sultan hanya muncul dari inisiatif DPW Jateng, ataukah ia sengaja digulirkan by design oleh DPP melalui poros Jateng? Terlebih, jika benar demikian, mungkinkah Sultan rela menjadi capres? Ataukah opsi ini hanya strategi memancing reaksi partai-partai lain terkait konfigurasi kepemimpinan nasional ke depan?
Terpilihnya Aburial Bakrie atau Ical dalam Munas Golkar lalu tidak membuat nama Partai Beringin tersebut mendapatkan simpati masyarakat karena kemudian Golkar berbalik mendukung pemerintah dan merupakan bagian terpenting dari Setgab SBY. Menurut Burhanuddin Muhtadi, peneliti LSI, strategi politik melalui Setgab akan melindungi kepentingan politik dan bisnis Golkar agar tidak terganggu.
Sebuah Renungan dalam Orasi Buya Syafi’i Maarif pada acara Simposium Nasional Restorasi Indonesia
Orasi Buya Syafi’i yang berjudul “Menatap Masa Depan Negara-Bangsa Indonesia” telah memberi refleksi filosofis kepada kita semua. Bahwa bagaimanapun, idealnya, ‘bentuk’ (form) dan ‘isi’ (value) haruslah selaras dalam satu nafas. Kita tidak dapat memisahkan ‘bentuk’ dari ‘isi’ spiritualnya atau melepaskan ‘isi’ dari ‘bentuk’ yang mewadahinya. Karena ketika keduanya dipisahkan satu sama lain, sudah pasti kita akan menjadi kehilangan substansi maknanya (nilai-nilai) sebagai tujuannya.
doddyhadiwijaya (Doddy Hadiwijaya)
itnaivra (Arvianti K)
UmarHapsoro (H. Umar Hapsoro )
abayitem (akbar f fahmi)
dwianindito (Dwi Prasetya A)
greglend (LENDRY NasDem )
greglend (LENDRY NasDem )
taurusian78 (Iin)
elafiq (Ahmad Taufiq)
s_sukirno (Sukirno)
BayuSkom (Bayu Rahadian Lubis)
rhazak (razak chaidir)
sandikala (F.Hadijanto)
nroshita (nita roshita)
dzarobil (fiqy)
FebriaSamosir (FebriaValentSamosir)
rio_capella (Patrice Rio Capella)
iuuan_Wydnt (Iwan Wahyudianto)
snydez (snydez)
rinata_25 (rio aga p)
fabeilo (fabeilo)
SharpButSoft (Jek Kurniawan)
anggiputu (anggi putu wiratma)
denbagushari (den hari)
sixteenthnotes (Dimas S. Rahardja)
denbagushari (den hari)
_pha28 (prima hernandia)
diaz_wise (Andre 'Diaz' Wise)
NotASlimBoy (Sammy Bukan Politisi)
zulfikaralex (Zulfikar Aleksandri)
adioos (Adhi Pambudi)
aldiangandhi (Aldian Gandhi)
zulfikaralex (Zulfikar Aleksandri)
bennywn (benny)
ninanutter (Nina Indera)
jekajeka06 (dyan jati kuncoro)
MahdarSetiawan (Mahdar Setiawan)
oliv90 (Olivia G. Luntungan)
zulfikaralex (Zulfikar Aleksandri)
PutraSaputera (Putra Saputera)
FahmiAdhi (fahmi adhi prasetya)
montjulitha (mona andalusia)
tisca_imot (tisca imot)
khaliddt (Khalid)
martha286 (Martha Remar)
joeypanjaitan (Jonathan Saputra)
YongkyYoo (Yongky Eliezer )
icupicup (Icupicup)
FDZgufron (Firdausz Gufron)
faridferre (Farid Fatahillah )
Jakarta, Nasdem – Jika kita berpikir bahwa masyarakat kita sudah apatis, itu salah. Kalau kita berpikir bahwa masyarakat kita sudah menyerah, itu keliru. Termasuk andai kata kita berpikir bahwa masyarakat kita suka akan hal-hal yang klise, itu juga tidak benar. Setidaknya itulah hasil dari polling bulanan webnasdem pada bulan Nopember kemarin. Hasil polling itu bahkan berkata bahwa masyarakat Indonesia benar-benar merindukan perubahan.
Tidak berlebihan adanya jika banyak masyarakat yang menginginkan ketegasan dari pemimpinnya. Sikap semacam ini adalah sebuah kebajikan yang akan menimbulkan rasa kagum (virtue) dari masyarakat terhadap pemimpinnya. Sebaliknya, jika sikap permisif yang ditampilkan maka kekecewaan, apatisme, dan acuh tak acuh yang mewujud dalam benak kolektif masyarakat. Inilah mungkin yang tercermin dari hasil polling webnasdem bulan September kemarin.
Hingga waktu-waktu sekarang ini polemik mengenai kemacetan di Ibu Kota Jakarta masih hangat. Terakhir di sebuah situs berita mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan bahwa jika program-program yang pernah dicanangkannya semasa menjabat sebagai gubernur dilaksanakan, niscaya akan mengurangi kemacetan yang semakin menjadi di Jakarta ini.
Sebulan yang lalu isu mengenai Dana Aspirasi menggelinding ke tengah-tengah publik. Dana ini adalah dana yang akan disalurkan ke daerah-daerah berdasarkan daerah pemilihan setiap anggota DPR terpilih. Oleh karena itu, dana yang diusulkan oleh Partai Golkar ini, diberikan melalui setiap anggota dewan di senayan. Namun ternyata, tidak semua fraksi di DPR menyetujui ini. Bahkan Golkar tidak mempunyai “teman” untuk meloloskan usulannya ini kepada pemerintah. Partai-partai koalisi yang ada di Sekber pun tidak ada yang menyetujuinya.
Hasil jajak pendapat bulan Mei lalu menunjukkan bahwa Ujian Nasional (UN) sudah tidak pas lagi sebagai satu-satunya penentu kelulusan siswa. Dari sekian ribu pengguna komputer yang mampir ke website Nasional Demokrat, ada 2007 orang yang memberikan jawaban terhadap polling bulanan webnasdem ini. Dari jumlah tersebut, hanya 2% saja yang menyatakan bahwa UN masih relevan sebagai penentu kelulusan seorang siswa, baik di tingkat dasar, menengah pertama, maupun menengah ke atas. sisanya menyatakan UN sekarang ini perlu ditinjau kembali.
Gondangdia Lama
Jakarta 10350
T. 021-31927141
F. 021-31927039
Email : penguruspusat@nasionaldemokrat.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar